Pemuda Bunuh Pacar yang Dihamili: Ini Problem Nasional

Pemuda Bunuh Pacar yang Dihamili: Ini Problem Nasional

ILUSTRASI Pemuda Bunuh Pacar yang Dihamili: Ini Problem Nasional.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Mahasiswi Risna Trisna, 20, berpacaran dengan pegawai Desa Merah, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), inisial J, 27. Setelah Risna hamil, J minta janin itu digugurkan, tapi Risna menolak. Terjadilah cekcok. Lalu, J mencekik Risna sampai tewas, Jumat, 3 Oktober 2025. Dua hari kemudian J dibekuk polisi.

PERTANYAANNYA, mengapa J tidak menelantarkan Risna saja, tanpa membunuh? Jika J tak menghendaki kelahiran bayi hasil hubungan seksnya dengan Risna, mengapa ia mesti membunuh?

Yang bisa menjawab pertanyaan tersebut hanya J. Namun, kejadian seperti itu sangat banyak. Juga, tak terjawab. Berdasar riset psikologi evolusioner, itu disebut savanna principle. Namun, sebelum masuk ke teori psikologi, kronologi kejadian itu sebagai berikut:

Kasatreskrim Polres Kotawaringin Timur (Kotim) AKP Iyudi Hartanto kepada wartawan, Senin, 6 Oktober 2025, menceritakan, J dan Risna sudah lama berpacaran. Mereka sudah beberapa kali berhubungan seks. Akibatnya, Risna hamil. Kehamilan itu membuat J gelisah.

BACA JUGA:Bunuh Pacar setelah Menghamili

BACA JUGA:KDRT Istri Hamil, Suami Tidak Ditahan, Heboh

Jumat malam, 3 Oktober 2025, J dan Risna bertemu di dekat lapangan voli di Desa Merah. Saat itu situasi di sekitarnya sepi. Di situ J memaksa Risna menggugurkan kandungan. Namun, Risna bersikukuh menolak. Terjadi cekcok. Intensitas cekcok terus naik.

Iyudi: ”Tersangka J emosi, lalu mengambil papan di sekitarnya. Ia memukul kepala korban dengan papan tersebut. Kena kepala belakang korban. Akibatnya, korban jatuh ke tanah.”

Dalam kondisi begitu, Risna berusaha kabur. Dia merangkak menuju motornyi yang diparkir di dekat situ. 

Tapi, J mendatangi Risna, lalu membalikkan badannyi sehingga telentang di tanah. J menduduki perut korban, lalu ia mencekik Risna sekuat tenaga sampai Risna tak bergerak lagi. 

BACA JUGA:Seks, Hamil, dan Bunuh

Setelah Risna tak bergerak, J masih belum yakin korban tewas. Ia mengakhiri serangan dengan menjerat leher korban dengan tali net voli yang ada di situ. Risna benar-benar tak bergerak lagi.

Malam itu juga Risna dicari keluarganyi. Pihak keluarga menemukan tubuh Risna di dekat lapangan voli, yang berarti tak jauh dari rumahnyi. Kemudian, pihak keluarga lapor polisi. Polisi pun menyatakan itu pembunuhan. Segera, polisi memburu pelaku.

J dibekuk polisi di sebuah rumah di Desa Tumbang Bolol, Kecamatan Antang Kalal, Minggu, 5 Oktober 2025, atau dua hari setelah pembunuhan. J diperiksa intensif, lalu ia mengakui membunuh Risna dengan motif dan kronologi di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: