Suami Bunuh Istri di Denpasar karena Kasihan: Kasus Altruistic Homicide

ILUSTRASI Suami Bunuh Istri di Denpasar karena Kasihan: Kasus Altruistic Homicide.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Suami mendoakan istri yang sakit-sakitan agar cepat mati, jelas salah. Sunardi, 47, membunuh istrinya, Evi, 50, dengan membekapnyi pakai bantal. Sebab, Evi sakit-sakitan dan lumpuh sejak Februari 2024. Lalu, ia bunuh diri, tapi tidak mati. Kata tetangga, Sunardi pernah curhat, ia kasihan Evi karena selalu menderita. Kasihan kok membunuh?
ALTRUISTIC HOMICIDE, istilah kriminologi untuk kasus itu. Kebanyakan dilakukan ibu terhadap anak kandung. Motifnya variatif. Intinya, si ibu kasihan kepada anak. Kasihan, tapi membunuh. Setelah membunuh anak, sang ibu bunuh diri.
Kasus Sunardi terjadi di rumahnya di Jalan Gunung Subur Gang Mirah, Pemecutan III B, Denpasar Barat, Bali, Selasa, 16 September 2025, sekitar pukul 02.00 Wita. Itu rumah kos milik Wayan Artika.
BACA JUGA:Suami Bunuh Mantan Istri yang Ditelepon Pria Lain: Delapan Tahap Pembunuh
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri karena Ketahuan Selingkuh: Jangan Pergi, Hatiku Padamu
Kasihumas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi kepada wartawan mengatakan, tersangka Sunardi membekap wajah istrinya, Evi, saat tidur dengan bantal. Korban berontak, tetapi pelaku menindih bantal dengan kekuatan penuh. Sampai Evi meninggal. ”Pelaku sudah kami tahan di polresta untuk diproses,” ujarnya.
Sunardi dan Evi asal Magetan, Jatim. Mereka sudah menikah 24 tahun, tanpa anak. Sunardi sehari-hari pedagang aneka barang di pasar. Evi di rumah. Mereka indekos di sana sudah cukup lama. Sehari-hari mereka berdua saja.
Beberapa tahun belakangan Evi sakit-sakitan. Ada saja sakitnya. Terakhir, Februari 2024, dia stroke, kemudian lumpuh. Praktis, Sunardi merawat istrinya. Mungkin ia bosan merawat atau sudah frustrasi. Namun, ia pernah curhat ke tetangga, ia kasihan kepada Evi yang kondisinya begitu.
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri saat Proses Cerai: Siasat Kecil Tersangka
BACA JUGA:Problem Suami Bunuh Istri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Entah ia kasihan atau sudah jenuh merawat sang istri. Bisa juga ia depresi menjalani cobaan hidup begitu. Akhirnya terjadilah peristiwa tersebut.
Selasa, 16 September 2025, sekitar pukul 02.00, Sunardi membunuh Evi dengan cara itu. Setelah Evi tak bergerak lagi, Sunardi bunuh diri. Ia mencampur cairan pembersih lantai dengan minuman bersoda. Ditenggaknya habis.
Ditunggu beberapa jam, Sunardi tidak mati. Ia cuma lemas, muntah-muntah, mungkin juga pusing. Lalu, dengan langkah gontai, ia menuju dapur, mengambil pisau. Ia sayat lengan nadi kiri. Spontan darah menyembur. Ia tergeletak di lantai.
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri yang Penyanyi di Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: