HARIAN DISWAY - Presiden Prancis Emmanuel Macron menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas banyaknya korban sipil yang berjatuhan dalam perang Israel di Gaza pada Senin 20 November 2023.
Presiden Prancis sempat mengingatkan Netanyahu terkait pentingnya melindungi warga sipil dan pentingnya gencatan senjata kemanusiaan segera.
“Ia mengingatkan akan kebutuhan mutlak untuk membedakan teroris dari masyarakat dan memberikan perlindungan yang efektif kepada warga sipil. Menghadapi kebutuhan mendesak di Gaza, Kepala Negara menegaskan kembali pentingnya segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada gencatan senjata,” tulis Pemerintah Prancis melalui laman resminya.
Meskipun begitu, Presiden Macron juga mengutuk kekerasan terhadap warga sipil Palestina yang berada di Tepi Barat dan berada di bawah pendudukan Israel.
BACA JUGA:Menlu Retno Kutuk Kebengisan Israel di RS Indonesia, 3 Relawan WNI Belum Bisa Dihubungi
BACA JUGA:Iran Bantah Tuduhan Pembajakan Kapal Israel di Laut Merah, Nasser: Jangan Terkecoh Pengalihan Isu!
“Presiden Republik juga menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel keprihatinannya yang besar terhadap meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat dan mengecamnya," ungkap pernyataan tersebut.
Ia juga menegaskan pentingnya mencegah perluasan kekejaman yang terjadi saat ini.
“Dia menegaskan perlunya melakukan segalanya untuk mencegah penyebaran kekerasan ini dan menjaga ketenangan," tulis pernyataan tersebut.
Kapal Tonnerre (L 9014) yang lengkap dengan persenjataan dan fasilitas kesehatan milik Prancis. -Website Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis-
Hingga kini, serangan Israel menewaskan lebih dari 13.000 jiwa di Gaza. Sekitar 70 persen diantaranya terdiri dari perempuan dan anak-anak yang tewas dalam serangan udara dan darat.
Penyerangan ini pun masih terus berlanjut hingga ke kawasan rumah sakit, sekolah-sekolah, dan tempat pengungsian.
Selain menghubungi Netanyahu, Macron juga menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Palestina dan semua negara di kawasan Timur Tengah perlu bekerja sama secara tegas untuk mengutuk serangan teroris yang dilakukan oleh Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Indonesia Masih Jadi Negara Penyumbang Angka Penderita TBC Terbesar Kedua di Dunia