SEBAGAI mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, saya bangga bisa menjadi salah seorang di antara tiga mahasiswa yang lolos dalam program Kampus Mengajar 6.
Anda sudah tahu bahwa kegiatan itulah salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dijalankan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program yang memberikan kepada mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar kampus sebagai asistensi mengajar atau mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
BACA JUGA: Dosen Untag Surabaya Kembangkan Aplikasi, Bantu Jurnalis untuk Jurnalisme Data
Hadirnya program itu diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa di negeri ini agar dapat mengasah kemampuannya melalui mitra guru. Selain itu untuk mempraktikkan berbagai ilmu yang didapatkan selama duduk di kampus.
Di SDN inilah saya dan teman-teman peserta Kampus Mengajar menjalani masa penugasan selama empat bulan terasa singkat. Saya bersama teman-teman yang berasal dari kampus berbeda-beda ditugaskan di tempat yang penuh dengan banyak cerita dan suka duka. -La Masihu Tehuayo-
Saya sendiri ditempatkan di SDN Kalangsemanding, Jombang. Tidak terasa, masa penugasan selama empat bulan terasa singkat. Saya bersama teman-teman yang berasal dari kampus berbeda-beda ditugaskan di tempat yang penuh dengan banyak cerita dan suka duka.
Selama itu, ada cerita yang ingin saya bagikan. Mungkin bisa menjadi motivasi kepada teman-teman pembaca untuk menjadi peserta di program yang sama di kemudian hari.
Semua itu dimulai dari media sosial Instagram. Saat sedang duduk santai menjelajahinya, muncul unggahan tentang MBKM Kampus Mengajar. Tanpa berpikir panjang, saya mencari informasi terkait dengan pendaftaran hingga penempatan sekolah.
Sebelum melaksanakan Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS), bersama rekan-rekan kampus mengajar lainnya terlebih dahulu mengadakan rapat internal untuk membahas program kerja yang akan kami implementasikan di sekolah sasaran.
Berbagai program kerja kami buat seperti contoh di antaranya adalah: kelas tambahan literasi dan numerasi, pembelajaran di luar kelas/outdoor learning agar siswa tidak jenuh, sampai program kerja mitigasi perubahan iklim.
Setelah itu, kami mengundang Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk menghadiri acara FKKS. Semua peserta dari Kampus Mengajar menyampaikan seluruh rancangan program yang dilaksanakan di sekolah penugasan.
Dengan adanya acara FKKS ini, kami berharap itu menjadi wadah untuk memberikan saran dan masukan dari para dewan guru yang tergabung dalam satuan pendidikan ini.
BACA JUGA: Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Untag Surabaya Memulai Petualangan Kebinekaan
Setelah menjadi mitra guru yang ditugaskan di SDN Kalangsemanding, ada banyak momen yang begitu berharga. Memberikan dampak signifikan dan kesan yang mendalam kepada saya untuk bisa menjadi seorang mahasiswa yang harus bisa menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para peserta didik.
Awal mula berinteraksi dengan para siswa menjadi suatu bagian yang tidak mungkin terpisahkan dari perjalanan ini. Melihat semangat mereka yang gigih dan ingin rasa tahu yang tinggi ketika mengikuti pembelajaran bersama kakak-kakak Kampus Mengajar memberikan inspirasi baru setiap harinya.