SURABAYA, HARIAN DISWAY - Memasuki hari ke empat masa kampanye, Sabtu, 2 Desember 2023, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Jawa Timur.
Kota Surabaya menjadi titik kunjungan pertama.
“Ini agenda pertama kami setelah diresmikannya untuk berkampanye yaitu datang ke Jatim, muter-muter ke 11 kota/kabupaten di Jatim,” kata Kaesang.
Kaesang menghadiri dialog bersama pengusaha dan pendeta 3 ras di The Empire Hotel, Surabaya. Ditemui usai pertemuan, Kaesang mengungkapkan target PSI dalam perburuan kursi anggota legislatif.
BACA JUGA:Ongkos Politik Besar, RSJ di Sejumlah Daerah Siap Tampung Caleg yang Gagal
BACA JUGA:Prabowo Akan Perdana Kampanye di Tasikmalaya, Gibran Nonton Final Piala Dunia U-17
“Kita menargetkan untuk Jawa Timur per dapil minimal satu kursi per dapil. Untuk Kota Surabaya bisa dobel. Kalau Kemarin empat kursi, ya sekarang bisa dobel,” ungkap putra Presiden Joko Widodo itu.
Pada pemilu 2019 lalu, PSI tidak lolos ke DPR. Jumlah suara pemilih PSI hanya 2.650.361, atau 1,89 persen. Sedangkan untuk lolos ke Senayan, dibutuhkan minimal 4 persen suara.
Menurut Ketua Dewan pakar PSI Paulus Totok Lusida, berdasarkan survey saat ini elektoral PSI sudah berada di atas 4 persen. Kaesang menargetkan perolehan suara PSI hingga 8 persen.
“Dari Jawa Timur PSI menargetkan 7 kursi di DPR RI. Trus untuk kota, kita minimal 8 sampai 11 kursi,” ujar pria yang juga mencalonkan sebagai anggota legislatif DPR-RI itu.
Untuk menjaga elektabilitas partai, lanjut Totok, PSI tetap konsisten dalam anti korupsi dan anti intoleransi. Karena menurutnya itulah yang saat ini diharapkan oleh masyarakat.
Terkait isu yang terus menyudutkan keluarga presiden Jokowi, yang juga ayah ketua umum PSI Kaesang Pangarep, Totok menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah masalah bagi PSI. Sehingga PSI tidak menanggapinya.
“Tidak ada masalah, di seluruh dunia ini juga terjadi. Ini hanya dipleset-plesetin untuk medsos (media sosial) aja. Nggak ada yang perlu dibicarakan terkait itu. Semuanya ikuti mekanisme yang ada. karena yang memilih itu masyarakat.(*)