HARIAN DISWAY - Pneumonia disebut sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tersering pada anak balita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bahkan United Nations Children's Fund (UNICEF) mengklaim ada 800 ribu anak balita di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya.
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pneumonia merupakan penyakit pada anak-anak yang menyebabkan radang paru-paru. Penularan pneumonia pada anak-anak bisa disebabkan oleh virus dan bakteri.
Bakteri penyebab pneumonia yang biasa dijumpai adalah streptococcus pneumonia, hemophyllus influenza, mycoplasma pneumonia, dan lain-lain. Sedangkan virus penyebab pneumonia yang biasa dijumpai adalah RSV, influenza, adenovirus, SARS-CoV-2, rhinovirus, dan lain-lain.
BACA JUGA: Tiongkok Hadapi Kasus Pneumonia, Ada 5 Cara Cegah Pneumonia di Indonesia
Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI dr. Rina Triasih, M.Med (Pead), Ph.D, Sp.A (K) menyebutkan, mycoplasma pneumonia merupakan salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak yang sudah lama dikenal di dunia kedokteran.
"Bakteri ini kerap menyerang anak usia sekolah atau usia di atas 5 tahun," ungkap Rina pada 2 Desember 2023 di Jakarta.
Anak yang terinfeksi virus dan bakteri penyebab pneumonia umumnya menunjukkan beberapa gangguan pada saluran pernapasan.
Gejala pneumonia akibat Mycoplasma pneumonia sama seperti gejala pneumonia pada umumnya. Dimulai dari anak merasa demam, batuk dan pilek selama 3-5 hari.
Bisa diikuti dengan sesak napas atau napas cenderung lebih cepat. "Pada anak yang punya daya tahan tubuh yang menurun dapat menyebabkan gejala yang berat," imbuhnya.
BACA JUGA: Jadi Faktor Terbesar Kematian Anak, Berikut 5 Fakta Seputar Pneumonia
Pneumonia bisa diobati dengan pemberian antibiotika yang tepat dan rasional oleh dokter. Cara pengobatan ini dinilai efektif pada anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Di samping itu, alangkah baiknya jika setiap individu bisa mencegah penularan pneumonia terjadi pada anak dan bayi, terutama peran orang tua. Orang tua bisa menerapkan perilaku hidup bersih sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker pada anak.
Tak lupa, orang tua wajib memberikan vitamin A dosis tinggi, nutrisi dengan gizi seimbang, dan vaksinasi lengkap ke anak dan bayi. Selain itu, orang tua wajib memberikan ASI eksklusif ke bayi. (Wehernius Irfon)