HARIAN DISWAY - Rumah Sakit Nasser di Gaza Selatan yang dipenuhi oleh korban luka, kini dibombardir habis-habisan oleh tentara Israel pada 5 Desember 2023.
Rumah Sakit Nasser telah menjadi salah satu target sasaran angkatan udara IDF dalam serangkaian serangan ke Distrik Khan Younis dan Perbatasan Rafah.
Mereka melakukan penyerangan tanpa henti hingga menewaskan lebih dari 800 orang, pasca gencatan senjata selama seminggu berakhir minggu lalu.
“Situasi ini sangat mengerikan. Kami hampir menerima pasien baru yang terluka setiap jamnya karena serangan brutal Israel di rumah sakit,” ujar Chris Hook, Koordinator Medis MSF Khan Younis, dalam wawancara bersama Al-Jazeera.
Para tenaga kesehatan, pasien, dan ribuan pengungsi berdesak-desakan di dalam rumah sakit, karena jumlah pasien terutama wanita dan anak-anak yang terus bertambah.
Para tenaga kesehatan bahkan terpaksa untuk memberi perawatan terhadap para pasien di lantai-lantai rumah sakit, sebab kewalahan dan kehabisan ruangan.
“Tidak ada lagi ruangan yang tersisa di rumah sakit untuk para pasien. Para pengungsi juga terpaksa membangun tenda di pelataran rumah sakit dan tidur di tanah,” kata Hook.
BACA JUGA:Hamas Tuding Inggris Ikut Campur Perang Setelah Kirimkan Pesawat Pengintai ke Gaza
Bayi dan anak-anak tergeletak tak berdaya karena terluka parah setelah terkena serangan bom Israel di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan pada 5 Desember 2023 -Al-Jazeera-
Para dokter hingga kini bekerja tiga kali lipat melebihi kapasitas mereka, tanpa peralatan dan pasokan medis yang memadai.
Selain itu, bahan bakar juga semakin menipis sehingga beresiko membuat rumah sakit berhenti beroperasi.
Menanggapi hal itu, WHO langsung meradang mengetahui tindakan brutal para tentara IDF yang tetap berani meluncurkan serangan brutal ke fasilitas rumah sakit di Gaza.
WHO mengecam penyerangan Israel dan memberi peringatan bagi tentara IDF untuk mematuhi hukum peperangan.
Karena kini hanya ada 2 rumah sakit di Gaza Selatan yang masih beroperasi yakni Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit Gaza Eropa.
“Kami memperingatkan Israel untuk mematuhi hukum perang. Gaza tidak bisa kehilangan rumah sakit lagi di Gaza Selatan, seperti apa yang sudah terjadi di Gaza Utara,” tegas WHO dalam sebuah pernyataan di X.
Seorang warga terluka parah setelah terkena serangan bom Israel di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan pada 5 Desember 2023-Al-Jazeera-
Selain itu, WHO juga mengatakan bahwa kini mereka kesulitan untuk menyalurkan bantuan medis menuju dua rumah sakit di Gaza Selatan, setelah diblokade total oleh tentara IDF. Begitu pula dengan 18 rumah sakit lainnya yang ada di Gaza Tengah dan Utara yang aksesnya sangat terbatas.
Dalam pernyataanya, WHO mengatakan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat pada 10 Desember 2023 bersama dengan 15 pemimpin negara dunia dan delegasi Palestina untuk melakukan negosiasi, membuka akses jalur bantuan medis di Gaza.
Pertemuan itu akan dipimpin langsung oleh Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bersama dengan Pemimpin Qatar.
WHO juga menegaskan bahwa satu-satunya solusi adalah menghentikan agresi Israel dan memberikan bantuan kemanusiaan secara menyeluruh dalam jumlah besar ke setiap penjuru Jalur Gaza. (Salsa Amalika)