Hamas Tuding Inggris Ikut Campur Perang Setelah Kirimkan Pesawat Pengintai ke Gaza

Hamas Tuding Inggris Ikut Campur Perang Setelah Kirimkan Pesawat Pengintai ke Gaza

Hamas mengecam Inggris telah ikut campur dalam peperangan karena mengirimkan Pesawat Pengawasan Shadow R1 untuk membantu Israel menemukan tawanan Hamas di Gaza pada 4 Desember 2023 -Royal Air Force-

HARIAN DISWAY - Hamas meradang setelah mengetahui Inggris mengirim pesawat intai jenis Shadow R1untuk membantu Israel menjalankan serangan militer ke Gaza.

Hamas menuding  Inggris telah ikut campur dalam peperangan di Gaza dengan mengirimkan pesawat tersebut pada 4 Desember 2023.

Inggris mengirimkan pesawat intai mereka ke Gaza untuk membantu Israel mencari para tawanan Hamas agar Israel bisa terus melanjutkan agresi militernya ke Gaza.

“Tindakan Inggris untuk membantu Israel dalam menemukan para tawanan Israel yang kami (Hamas, Red) sandera, membuat Inggris secara tidak langsung bergabung dalam perang,” tulis Hamas melalui sebuah postingan di Telegram.

Langkah yang diambil Inggris untuk membantu Israel menemukan tawanan Hamas yang sebagian merupakan warga Inggris tersebut, dinilai membuat peperangan di Gaza menjadi semakin rumit.


Israel membombardir seluruh wilayah Gaza Selatan mulai dari Khan Younis hingga Perbatasan Rafah pada 1 Desember 2023 -AFP-

Meskipun Inggris tidak secara langsung memutuskan untuk bergabung membela Israel dalam perang, namun Hamas menganggap hal itu akan memperparah  eskalasi konflik peperangan yang semakin meluas.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa Inggris hanya akan menerbangkan pesawat pengintai di wilayah Israel dan Gaza tanpa senjata untuk mencari tawanan Hamas pada 3 Desember 2023.

“Informasi yang kami dapatkan terkait tawanan Hamas akan kami teruskan kepada otoritas terkait. Kami tidak bertanggung jawab terhadap upaya penyelamatan sandera warga kami secara langsung,” ujar Grant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris dalam pernyataan di X.

BACA JUGA:Israel Mulai Bom Tepi Barat, Menlu Palestina Sebut Ada Niatan Pisahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza

Menurut Pemerintah Inggris, sebanyak lima warga negara mereka dinyatakan hilang setelah peperangan antara pejuang Hamas dan Tentara Zionis Israel meledak pada 7 Oktober 2023 lalu. Sedangkan, 12 warga Inggris lainnya tewas dalam serangan itu.

Partisipasi Inggris di tengah memanasnya perang tersebut, disinyalir sebagai hasil pertemuan antara Presiden Israel Isaac Herzog dengan Raja Inggris Charles III dalam perhelatan acara COP28 Climate Talks yang digelar di Dubai pada 1 Desember 2023.


Presiden Israel Isaac herzog bertemu dengan Raja Inggris Charles III dalam pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab sekaligus mengumpulkan dukungan dari para pemimpin dunia untuk memperkuat posisinya dalam peperangan Gaza pada 1 Desember 2023 -Reuters-

Ironisnya, meskipun pertemuan tersebut membahas tentang iklim, namun pembicaraan para pemimpin negara dunia yang hadir masih seputar konflik peperangan Gaza dan Israel yang telah menewaskan begitu banyak orang.

Pertemuan COP 28 tersebut, tentu menjadi celah bagi Presiden Israel untuk mencari dukungan dan support dari negara lain untuk memperkuat posisinya dalam peperangan di Gaza dan melancarkan aksinya untuk terus melakukan pembantaian.

BACA JUGA:Peperangan di Gaza Kembali Meledak, Ucapan Netanyahu Untuk Lanjutkan Perang Akhirnya Jadi Kenyataan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: