Peperangan di Gaza Kembali Meledak, Ucapan Netanyahu Untuk Lanjutkan Perang Akhirnya Jadi Kenyataan

Peperangan di Gaza Kembali Meledak, Ucapan Netanyahu Untuk Lanjutkan Perang Akhirnya Jadi Kenyataan

Impian PM Israel Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan peperangan di Gaza dan menghabisi warga sipil akhirnya jadi kenyataan pada 1 Desember 2023 -IsraeliPM-

HARIAN DISWAY - Pertempuran antara militer Israel dan pejuang Hamas di Gaza kembali pecah seiring berakhirnya masa  gencatan senjata pada Jumat, 1 Desember 2023 siang.

Niat PM Israel Benjami Netanyahu yang ia ungkapkan selama gencatan senjata untuk melanjutkan peperangan dengan Hamas dan melenyapkan Gaza, akhirnya jadi kenyataan.

“Dengan dimulainya kembali perang ini, Israel akan memantapkan misi untuk mencapai tujuan peperangan. Membebaskan orang-orang yang diculik, melenyapkan Hamas dan menjamin bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi penduduk Israel,” ujar Netanyahu dalam sebuah postingan di X.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Baru Berakhir, Israel Nekat Langsung Gempur Gaza Lagi

PM Israel tersebut terang-terangan menuduh bahwa Hamas telah memulai peperangan terlebih dulu dengan meluncurkan roket ke Israel dan melanggar aturan gencatan senjata.


Israel membombardir seluruh wilayah Gaza Selatan mulai dari Khan Younis hingga Perbatasan Rafah pada 1 Desember 2023 -AFP-

Padahal, sebenarnya Netanyahu hanya menggunakan hal tersebut sebagai dalih. Karena tentara IDF sudah lebih dulu bersiap menyambut momen itu dengan kembali mengaktifkan Iron dome dan melancarkan serangan ke Gaza.

Bahkan, selama gencatan senjata berlangsung, tentara IDF selalu melanggar peraturan gencatan senjata dan menyerang warga sipil di Gaza dan Tepi Barat, hingga mendapat peringatan keras dari Kementerian Luar Negeri Qatar selaku mediator perang bersama dengan Mesir.

BACA JUGA:Gaza Mencapai Kemiskinan Tingkat Ekstrem Selama Perang Hamas-Israel

“Kami mengutuk pengeboman yang dilakukan Israel baru-baru ini (di Gaza, Red). Penyerangan tersebut, hanya akan mempersulit upaya mediasi dan memperburuk bencana kemanusiaan di Jalur Gaza,” tulisnya.(*)


Kementerian Luar Negeri Israel mengutuk pengeboman yang dilakukan tentara Israel di Gaza hingga menewaskan sejumlah 29 orang karena akan memperburuk upaya negosiasi gencatan senjata permanen -MOFA-

BACA JUGA:Gaza Mencapai Kemiskinan Tingkat Ekstrem Selama Perang Hamas-Israel

Meski demikian, teguran tersebut tak menyurutkan keinginan Israel untuk menghentikan penyerangan. Tentara IDF membombardir Gaza habis-habisa mulai dari Beit Hanoun, Gaza Utara menuju Rafah, Gaza Selatan hingga menyebabkan 54 warga sipil tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Netanyahu blak-blakan menyebut pasukan Hamas sebagai ISIS. Ia juga menolak tawaran yang diberikan Hamas, untuk membebaskan lebih banyak tawanan dan mayat warga Israel yang tewas karena serangan udara Israel.

“Kami sudah menawarkan untuk menyerahkan jenazah keluarga Bibas (warga Israel, Red) dan membebaskan ayah mereka, sehingga ia bisa ikut memakamkan keluarganya. Kami juga akan melepaskan dua tahanan Israel,” tulis Hamas dalam sebuah pernyataan di telegram.


Israel membombardir seluruh wilayah Gaza Selatan mulai dari Khan Younis hingga Perbatasan Rafah pada 1 Desember 2023 -AFP-

BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok di Gaza Melambung Tinggi, Warga Gaza Mengeluh Tak Bisa Beri Makan Keluarga

Israel sengaja menolak semua tawaran tersebut, karena dari awal Netanyahu selalu ingin melenyapkan Gaza dengan meneruskan agresi kriminalnya di Jalur Gaza.

Mereka sama sekali tidak berniat melawan Hamas ataupun membebaskan tawanan Israel. Namun, para Zionis Israel ini hanya ingin menguasai tanah Gaza, Palestina. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: