HARIAN DISWAY - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah besar menanggapi keputusan veto AS yang membuat resolusi gencatan senjata DK PBB gagal total pada 10 Desember 2023.
Erdogan mengatakan bahwa kini PBB tidak ada nilainya sama sekali dibandingkan ambisi Israel dan AS untuk menghancurkan Gaza.
Karena menurut Israel dan sekutunya, resolusi gencatan senjata yang akan dicetuskan ini hanya akan menguntungkan Hamas dan merugikan Israel.
Padahal, korban warga sipil di Gaza lah yang paling menderita dalam peperangan. Nyawa sekitar 2.3 juta warga Palestina terancam bahaya, karena serangan brutal tentara IDF.
Lebih buruknya, para warga kini juga menderita kelaparan dan penyakit menular, karena bantuan kemanusiaan seperti makanan dan air bersih dibatasi oleh Israel.
“Amerika Serikat telah mendukung Israel dengan uang dan peralatan militernya untuk membantai para warga sipil. Hey, Amerika! Biden harus bertanggung jawab atas semua ini,” ujar Erdogan dalam acara peringatan 75 tahun Deklarasi Universal HAM PBB di Istanbul pada 10 Desember 2023.
BACA JUGA:Amerika Serikat Veto Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan PBB di Gaza
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu-Time of Israel-
AS rupanya tak segan mempersenjatai tentara Israel dengan dukungan finansial dan persenjataan militer sejak perang di Gaza meledak pada 7 Oktober 2023.
Dilansir dari Reuters, tepat setelah resolusi gencatan DK PBB dibatalkan, Biden langsung mengirimkan amunisi tank militer ke Israel senilai $106.5 juta dollar atau yang setara dengan 1.6 triliun rupiah. Meskipun langkah tersebut dilakukan tanpa mendapat persetujuan Kongres AS.
AS berdalih, itu semua dilakukan agar Israel mampu memperkuat pertahanan negara mereka. Ironisnya, dalam perang ini Israel telah melanggar seluruh hukum internasional yang sudah ditetapkan.
Hampir sebanyak 17.700 warga sipil di Gaza telah menjadi korban kebengisan serangan tentara IDF di Gaza.
Israel bahkan juga telah menghancurkan rumah sakit, masjid, dan rumah-rumah warga secara brutal dengan alasan untuk memburu pejuang Hamas, yang menjadi ancaman terbesar mereka.
“AS dan Israel telah berkomitmen dalam pembantaian keji seluruh warga sipil yang ada di Gaza. Mereka benar-benar sudah sakit jiwa dan hanya akan mempermalukan seluruh umat manusia di dunia,” tegas Erdogan.
BACA JUGA: Hentikan Perang di Gaza: Sekum PBB Antonio Guterres Keluarkan Pasal 99