JAKARTA, HARIAN DISWAY - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia merilis bahwa basis pendukung dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah condong menguat pada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida menjelaskan pada Desember ini basis pendukung NU cenderung meningkat kepada Prabowo-Gibran.
Prosentasenya berada di angka 45,4 persen dari yang sebelumnya di angka 43,6 persen pada periode 27 Oktober hingga 1 November 2023.
BACA JUGA:Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Terus Menguat, Unggul dengan 44,9 Persen.
"Hasil survei periode 27 Oktober sampai 1 November 2023, dukungan untuk Prabowo-Gibran dari kalangan NU berada di angka 43,6 persen. Namun, memasuki awal Desember terjadi peningkatan dukungan menjadi 45,4 persen," jelasnya di YouTube Indikator Politik Indonesia, Sabtu, 9 Desember 2023.
Sebaliknya, kata Rizka, dalam periode yang sama, basis pendukung NU kepada paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya mencapai 22 persen pada awal Desember ini, dari yang sebelumnya berada di angka 20,6 persen.
"Ganjar-Mahfud cenderung menyusut," ucapnya.
Sementara itu, pada basis pendukung Muhammadiyah ormas Islam lainnya, Rizka mengungkapkan fluktuasi suara atau pemilihnya sangat besar.
BACA JUGA:Dikritik Cuma Ajak Joget, Prabowo: Saya dan KIM Punya Gagasan Hebat
Prabowo-Gibran kembali memimpin di angka 46,1 persen daripada Anies-Cak Imin 32,8 persen.
"Prabowo-Gibran menguat di angka 46,1 persen. Sementara Anies-Muhaimin 32,8 persen dan Ganjar-Mahfud menurun hingga 17 persen," jelas Rizka.
Jika dilihat dari trennya, pada periode 27 Oktober-1 November 2023, Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dukungan basis Muhammadiyah dan ormas Iainnya dari angka 34 persen menjadi 46,1 persen.
Lalu Anies-Cak Imin dari 43,4 persen turun ke 32,8 persen. Sementara Ganjar-Mahfud merosot dari 21,5 persen ke 17 persen.
BACA JUGA:Kata Warga Sumbar Soal Program Makan Siang dan Susu Gratis: Bisa Tingkatkan Konsentrasi Belajar
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 23 November-1 Desember 2023 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.