JAKARTA, HARIAN DISWAY – Semakin mendekati pelaksanaan pemilu 2024, aksi vandalisme dengan sasaran alat peraga kampanye (APK) semakin gencar dan sering terjadi. Seperti yang dilaporkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Jakarta Timur ke Bawaslu Jakarta Timur.
Mereka melaporkan perusakan APK pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. "Pengerusakan APK yaitu alat peraga kampanye berupa spanduk serta pencopotan bendera terkait perusakan spanduk pasangan capres dan cawapres 02 ya. Spanduk Prabowo-Gibran," ucap Ketua Gerindra Jaktim, Ali Lubis, saat ditemui di Kantor Bawaslu Jakarta Timur, Senin, 18 Desember 2023.
Ia mengatakan perusakan spanduk Prabowo-Gibran terjadi di beberapa tempat. Dia datang melapor bersama Bendahara Gerindra Jaktim, Ryan.
"Jadi ada perusakan spanduk dan pencopotan bendera di beberapa wilayah Jakarta Timur. Itu ada di Jalan Kelurahan gedong, Jalan Raya Bogor dan lain sebagainya," ujarnya.
BACA JUGA:Begini Sambutan Warga Bilar saat Prabowo Ziarah ke Makam Bung Karno
BACA JUGA:Didampingi Tinton Suprapto, Prabowo Berkunjung ke Museum Peta di Kota Blitar
Dia mengatakan awalnya mendapat informasi dari tim lapangan bahwa telah terjadi perusakan pada pasangan capres-cawapres yang diusung partainya itu. "Jadi kami mendapatkan informasi dari tim di lapangan bahwasanya di malam hari mereka mendapatkan informasi terjadi kerusakan atribut atau spanduk," ujarnya.
Akhirnya mereka melakukan monitoring dan didapati beberapa spanduk telah dirusak.
Ia mengatakan ada ratusan APK Prabowo-Gibran yang dirusak di Jaktim. "Tapi hari ini kita bawa contoh sampel itu ada beberapa untuk dijadikan bukti," tuturnya.
Mereka meminta agar Bawaslu berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menuntut tuntas kejadian ini. Menurutnya, perusakan APK merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam pemilu.
BACA JUGA:Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo Sebut Soekarno Pemersatu Bangsa
BACA JUGA:Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo Disambut Antusias Para Peziarah
"Nah jadi maksud kedatangan kami ke sini ingin melaporkan bahwa kami ingin meminta juga kepada Bawaslu agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas persoalan ini," katanya. (*)