HARIAN DISWAY - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan seputar SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam debat kedua Pilpres 2024 pada Jumat, 22 Desember 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).
"Karena Gus Muhaimin ini adalah ketua umum dari PKB. Saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?" Gibran menyoal.
Mendapat serangan dari Gibran, Cak Imin mengaku bahwa dirinya tidak memahami apa itu SGIE lantaran belum pernah mendengar istilah asing itu sebelumnya.
Lantas, apa itu SGIE? Mari simak penjelasan berikut.
BACA JUGA:SGIE, Carbon Capture and Storage, 2 Torpedo Gibran Untuk Menyerang Lawan, Efektifkah?
SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy (SGIE). Dengan kata lain, SGIE dapat disebut sebagai laporan indikator ekonomi Islam global.
Istilah ini dirilis oleh DinarStandard, di Dubai, Uni Emirate Arab, pada Kamis, 31 Maret 2022 silam.
Dikutip dari Dinar Standard, dalam laporan Indikator Ekonomi Islam Global yang mencakup 81 negara, Indonesia berada di peringkat empat di bawah Malaysia, Arab Saudi, United Arab Emirates, dan di atas Pakistan.
Sejumlah kriteria yang menjadi penilaian mencakup sektor keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, perjalanan ramah Muslim, fesyen sederhana, serta media dan rekreasi bertema Islam.
BACA JUGA:Gelar 'El Sulfat' dan 'El Slepet' Mewarnai Debat Cawapres
Tak hanya itu, SGIE Report 2022 pun menunjukkan kemajuan Indonesia dalam inovasi di beberapa aspek ekonomi syariah lainnya.
Indonesia menduduki peringkat keempat dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat.
Sementara produk fesyen sederhana (modest fashion) Indonesia berada di peringkat 3 dunia. Tidak kalah dengan United Arab Emirates dan Turki.(*)