HARIAN DISWAY - Kelompok militer Houthi Yaman kembali meluncurkan 4 kali serangan drone ke Laut Merah dengan sasaran kapal tanker pengangkut minyak dari India dan Norwegia yang akan menuju ke Israel, pada 24 Desember 2023.
Sayangnya, drone milik Houthi tersebut kemudian ditembak jatuh oleh kapal perang milik AS USS Laboon (DDG 58) yang sedang berpatroli di Laut Merah.
Laboon merupakan salah satu kapal yang disiagakan di dekat Selat Bab al-Mandab oleh AS sebagai bagian dari OPG (Operation Prosperity Guardian), untuk menghancurkan serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang bekerja sama dengan Israel.
BACA JUGA:Houthi Tak Gentar Dikeroyok 10 Negara Koalisi Prosperity Guardian, Amerika Pun Ditantang
“Angkatan Laut AS telah menembak empat drone yang ditembakkan oleh Houthi di Laut Merah, dengan kapal USS Laboon. Houthi menargetkan sebuah kapal Norwegia M/V Blaamanen dan sebuah kapal india M/V Saibaba yang akan menuju ke Israel,” tulis pernyataan Centcom di X.
Centcom mengatakan bahwa serangan ini adalah serangan ke 15 yang diluncurkan pasukan Houthi Yaman sejak peperangan di Gaza meledak pada 7 Oktober 2023. Houthi Yaman yang merupakan pasukan pembela Palestina menegaskan bahwa mereka akan menghancurkan kapal manapun yang menuju Israel melalui Laut Merah.
Houthi juga menegaskan bahwa Yaman tidak akan berhenti berperang di Laut Merah, sampai Israel menghentikan agresi brutalnya terhadap warga sipil di Gaza. Houthi bahkan tak gentar menantang AS dan seluruh pasukan OPG, di Laut Merah demi membela Palestina.
BACA JUGA:Houthi Tak Gentar Dikeroyok 10 Negara Koalisi Prosperity Guardian, Amerika Pun Ditantang
Centcom mengatakan, tidak ada kerusakan atau awak kapal yang terluka karena serangan rudal yang diluncurkan Houthi tersebut. Centcom juga menyampaikan bahwa dalam serangan itu, Houthi masih sempat menembakkan kembali 2 rudal balistik untuk menargetkan kapal.
“Kapal melaporkan bahwa tidak ada kerusakan dan tidak ada satupun awak kapal yang terluka,” tulis pernyataan UK Maritime Trade Operations (UKMTO).
Sementara itu, Komandan Pentagon Lloyd Austin malah menyalahkan Iran sebagai dalang dibalik penyerangan Houthi. Karena, Pentagon meyakini bahwa Houthi selama ini dipersenjatai oleh proksi Iran hingga mampu meluncurkan banyak penyerangan terhadap kapal-kapal yang menuju Israel.
Dikutip dari The Guardian, Pentagon telah menangkis lebih dari 100 serangan drone dan rudal milik Houthi. Selama ini, Houthi telah menargetkan sejumlah 10 kapal komersil dari tiap 35 negara di dunia.
BACA JUGA:Tidak Takut! Houthi Siap Menghadapi Pasukan Operasi Militer Prosperity Guardian
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani membantah klaim AS terang-terangan. Ia menyebut bahwa Teheran tidak memiliki akses langsung ke Laut Merah. Hanya pasukan milisi Lebanon dan Suriah lah yang didukung oleh Iran.
“Houthi mengatur kekuatannya sendiri. Mereka juga bertindak sesuai dengan kemampuan dan keputusannya sendiri,” ujarnya dalam wawancara bersama Mehr.
Ini adalah kali pertama AS meluncurkan tuduhan terang-terangan kepada Iran yang menjadi bekingan Hamas. Iran tidak akan diam saja apabila AS dan Israel tetap membuat kerusuhan di Laut Merah dan melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Gaza. (Salsa Amalika)