BACA JUGA: Survei Anies dan Tsunami Politik
Para ajudan presiden diambil dari tiga angkatan di TNI (AD, AL, dan AU). Juga, dari kepolisian. Yang menempati job itu para kolonel (TNI) dan komisaris besar polisi. Selepas dari pos, sebagian besar dari mereka mendapat posisi strategis, dengan bintang satu di pundak.
Sejak era Soeharto pun, para ajudan itulah yang banyak menjadi KSAD, KSAU, KSAL, Kapolri hingga panglima ABRI (TNI). Sebut saja Try Sutrisno dan Wiranto, dua bekas ajudan Soeharto, yang melenggang hingga pucuk pimpinan militer.
Karier Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga melesat setelah menjabat ajudan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Tim Sukses
Jalur jabatan komandan Paspampres tak kalah hebatnya dalam mendongkrak karier. Karier mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Panglima Agus Subiyanto, hingga KSAD Maruli Simanjuntak juga mulai moncer setelah menjadi komandan Paspampres.
Kini tongkat komando komandan Paspampres dipercayakan kepada Mayjen Achiruddin. Bukan sosok baru di istana, karena sebelumnya menjabat komandan Grup A Paspampres, yakni grup yang khusus menjaga keselamatan fisik presiden dan keluarganya.
Selepas dari Grup A Paspampres, Achiruddin dipercaya menjadi komandan Korem Warastratama Solo. Juga, pernah Wadanjen Kopassus. Dan, kini kembali ke istana.
Melihat jejak petinggi TNI sebelumnya, setelah menjabat ajudan presiden, sekmil presiden, atau komandan Paspampres, karier mereka makin moncer. Tidak berlebihan bila Mayjen Achiruddin dan Mayjen Rudy Saladin sebagai rising star.
Apalagi, keduanya masih muda. Sama-sama 48 tahun. Di usia belum 50 tahun, dua lulusan Akmil 1997 itu sudah menggapai bintang dua di jabatan strategis. Melampaui beberapa generasi angkatan di atasnya. (*)