PADANG - Masyarakat kelas bawah kerap menjadi perhatian para calon pemimpin. Sementara itu, mayarakat kalangan menengah sama sekali dilupakan. Karena dianggap kurang terpengaruh oleh kondisi ekonomi dan politik.
Padahal, mereka memiliki beban yang tak kalah berat dari kelompok kelas bawah. Mereka turut menanggung kesulitan ekonomi. Tapi tak cukup miskin untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Untuk itulah, Anies Baswedan berjanji. Jika ia terpilih menjadi presiden, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan membuat kebijakan yang juga memperhatikan kelompok tersebut.
BACA JUGA:Dari Live Tiktok, Anies Dijuluki Abah Online: Singgung Peran Ayah dalam Pendidikan Anak
Salah satu kebijakan yang dimaksud ialah menyiapkan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk semua.
"Siapa yang paling kesulitan dapat rumah saat ini? Kelompok yang di tengah. Apalagi yang kerjanya informal," ungkapnya dalam acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Padang, Sumatra Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Melalui program tersebut, Anies ingin membuat regulasi yang memudahkan kelompok menengah dalam mendapat akses pendanaan untuk perumahan.
Calon presiden (capres) Anies Baswedan berkomitmen untuk memajukan dunia sepak bola di Sumatera Barat dengan merencanakan pembangunan stadion sepak bola berstandar FIFA di wilayah tersebut. Janji tersebut disampaikan Anies pada acara -Timnas AMIN-
BACA JUGA:Pujian Anies untuk Cak Imin: Ibarat Buah yang Matang di Pohon, Bukan Karbitan!
BACA JUGA:Tumbuhkan Minat Baca pada Anak Sekolah, Ini Rencana Anies Baswedan
Beberapa bulan lalu, ia sudah pernah menyinggung soal KPR. Di kalangan Generasi Z, saat ini membeli rumah sudah tidak memungkinkan. Saking mahalnya. Sampai-sampai, mereka mengubah singkatan KPR jadi Kapan Punya Rumah?.
Anies dan Muhaimin menyatakan, reformasi KPR adalah salah satu agenda utama mereka jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.
"KPR untuk semua, itu judulnya. Kita ingin agar kredit perumahan rakyat jangan menjadi 'Kapan Punya Rumah', tapi kita menginginkan agar aturan-aturan untuk penunjang bagi pembangunan rumah itu dimudahkan," paparnya pada 24 November 2023.
BACA JUGA:Anies Janjikan Reaktivasi Jalur Kereta Api Sumatera Barat
Selain persoalan perumahan, pendidikan tinggi juga masih menjadi masalah bagi masyarakat kelas menengah. Mereka memiliki tuntutan untuk menyekolahkan anak ke jenjang tertinggi.