Menyambut Pemimpin Baru Berwawasan Kebencanaan

Rabu 03-01-2024,14:37 WIB
Reporter : Suparto WIjoyo
Editor : Heti Palestina Yunani

Gerombolan TKA dari tanah seberang pun membuat pening kepala sebagian besar penduduk, sementara penguasa memagari ini dengan tidak peduli nasib pengangguran yang meningkat. 

Kini tahun telah memasuki babakan peradabannya 2024. Atas nama periodesasi tarikh maka saya memaknainya dengan harapan bahwa setiap saat yang hadirnya kemudian mustilah memberikan pembaruan. 

Estafet tahun 2023 menuju tahun 2024 yang dibarengi dengan gempa di  Sumedang menilik tanda tanya arti kepemimpinan. Bumi sepertinya sedang bersuka-suka untuk memberikan pembelajaran kepada manusia demi kehidupan yang akrab dengan alam. 

Hujan deras tidak akan membuat tanah longsor apabila mereka tidak bermukim di tanah yang miring. 

Bencana di Sumedang maupun Papua dan Aceh Jaya menuntun negara untuk peduli warganya. Atau memang manusia-manusia itu sedang hendak kembali ke bumi. 

Dan semua pada akhirnya harus bersuka cita dalam setiap detak jantung kehidupan. Pada titik inilah Karen Amstrong menghadirkan karyanya untuk menyapa kita: Sacred Nature: How Can Recover Our Bond with the Natural World (2023). 

Saatnya memulihkan keakraban dengan alam. Green spirit memasuki gerbang 2024 menjemput pemimpin baru yang memiliki wawasan kebencanaan hasil pilpres mendatang.

( Oleh Suparto Wijoyo: Guru Besar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum dan Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga serta Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan MUI Jatim).

Kategori :