Selasa, 11 Desember 2018
Papa yang menyayangimu
Asalamualaikum Wr Wb
Edra my beloved son,
Kita lanjut ya….
Papa inget cerita Jawaharlal Nehru, Perdana Mentri Pertama India yang ketika di penjara rajin menyurati anaknya Indira Gandhi yang akhirnya juga jadi Perdana Menteri. Kita contoh ya…
Kemarin sampai dimana? Tuhan yang Maha Kuasa dan setan yang pasti menggoda.
Setiap salat, kita baca surat Al Fatihah yang intinya sebuah pengakuan akan kebesaran Allah yang menguasai alam semesta dan hari akhir sehingga hanya kepadaNya kita berdoa agar diberi petunjuk jalan yang lurus. Yaitu jalan orang orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang orang yang terkutuk dan bukan jalan orang yang sesat.
Apa itu terkutuk? Yaitu orang yang bergelimang dosa. Terseret pada rayuan setan dan menjalani hidup hedoni, bersenang senang, memuaskan hawa nafsu, curang, menindas, menyalah gunakan kekuasaan, menipu, menumpuk numpuk harta, pesta pora, mabuk, narkoba, free sex.
Di jaman Nabi Luth hampir seluruh masyarakatnya bergelimang dosa seperti itu dan puncaknya adalah suburnya homoseksual. Sehingga Allah SWT dengan kekuasaannya membumi hanguskan masyarakat itu.
Tapi apakah yang seperti itu ada di jaman ini? Tentu ada, hanya mungkin tidak dominan. Di tempat tertentu praktik maksiat terjadi, narkoba cukup menghawatirkan, penjahat, maling ada di sekitar kita, korupsi dan kezaliman juga marak. Tapi Insyaallah bangsa ini masih terlindungi karena masih banyaknya orang yang soleh yang menopang keberadaan masyarakat ini dari murka Tuhan.
Kita perlu mengetahui dan melihat kenyataan ini agar terhindar dari pengaruh buruk dan ikut tergelincir. Karena di zaman yang serba mudah ini apapun bisa terjadi pada siapapun. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk selalu waspada dengan memelihara ketakwaan dan keimanan.
Jangankan kita, bahkan Nabi Muhammadpun tak luput dari upaya jeratan itu. Sebelum Islam, Kota Makkah dikuasai masyarakat Jahilliyah. Yaitu masyarakat yang belum mengetahui norma norma agama dan melakukan perbuatan perbuatan yang fasik, maksiat, dll.
Malam hari para pemuda pesta pora dan mabuk mabukan. Nabi ketika masih remaja juga ingin tahu kehingar bingaran malam. Namun setiap ia berencana memasuki dunia itu, Tuhan melindunginya dengan membuatnya mengantuk dan tertidur di jalan hingga pagi hari. Begitu seterusnya hingga dia selalu terhindar.