Sumur dan Matahari (9): Sarat Nasehat dalam Surat-Surat untuk Ananda

Sumur dan Matahari (9): Sarat Nasehat dalam Surat-Surat untuk Ananda

Sebelum prahara Foto keluarga saat cuti tahun 2015.-Dokumen Pribadi-

ISTRI saya menugasi saya untuk fokus membentuk karakter anak tertua saya, Edra yang sedang menempuh S1 di Jurusan Sistem Informasi Universitas Binus. Tugas itu saya jabarkan dalam bentuk menulis surat berisi diskusi moral dan agama secara rutin. 

Surat surat tersebut ditulis dalam periode Desember 2018 sampai Januari 2019. Selanjutnya saya tidak sempat lagi karena harus fokus menghadapi sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berikut surat surat itu.

 

Assalamualaikum wr wb

Edra sayang,

Dalam kondisi papa sekarang ini papa punya banyak waktu karena kegiatan yang selama ini biasa papa lakukan seperti mengantar Ihan dan Hanif, membantu mama usaha pempek seperti cari ikan di pasar dan mengantar orderan, rapat dengan yayasan dan urusan yang lain untuk saat ini tidak bisa papa lakukan. Untuk itu papa ingin menggantinya dengan berkomunikasi secara intens dengan Edra. Yah mungkin inilah salah satu hikmahnya. Wallahualam

Papa ingin membagi pemahaman papa berkaitan dengan keyakinan (faith) atau agama seperti keberadaan Tuhan, sifat sifat manusia, hukum hukum Tuhan (sunatullah) dll yang kiranya bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat. Papa berharap ini bermanfaat untuk Edra dalam menapaki hidup dengan segala persoalan dan dinamikanya.

Yang pertama dan sering papa ungkap saat kultum bakda magrib di rumah adalah tentang keyakinan kita pada keberadaan Allah SWT.

Tentu kita mengimani adanya Allah SWT karena sejak kecil kita ditanamkan keyakinan itu. Sebagai sosok yang memasuki masa dewasa yang kritis Edra pasti mempertanyakannya, seperti papa dulu juga. Proses ini harus dilewati secara positif untuk menuju keyakinan yang utuh. Tuhan tidak bisa dilihat, juga tidak bisa dicerna dengan logika. Jadi kalau kita hanya menggunakan logika ujung ujungnya adalah keraguan. Tapi Tuhan bisa kita rasakan, bahkan kita bisa berdialog denganNya melalui doa doa, kejadian kejadian dan bimbingan yang gaib.

Dalam Quran dijelaskan bahwa Allah itu Maha Kuasa, Maha mendengar, Maha Adil, Maha mengetahui, Allah yang membolak balik hati, Allah yang mengawasi setiap kejadian dan gerakan di alam semesta, Allah mengetahui niat niat kita, Allah yang mengatur kejadian kejadian, Allah tidak tidur dan setiap saat memelihara bumi dan seisinya, Allah mendatangkan hujan, menggilir malam dan siang, mendatangkan bencana, dll. 

Allah menghukum kejahatan, mengevaluasi doa doa setiap manusia, memberi petunjuk, menutup atau membuka hati, menghitamkan atau mencerahkan muka, membuka atau menutup jalan, memberi atau menghambat rejeki setiap mahluknya, memberi rasa tenang atau takut, menyayangi umat yang dizolimi, mencatat dosa dan amal setiap manusia (melalui malaikat) dan lain lain.

Oleh karena itu melalui salat kita selalu berdoa. Ya Allah tunjuki aku jalan yang lurus. Karena setiap detik setan selalu menggoda dengan membisikkan dan mencondongkan hati kita pada hal hal yang buruk seperti dendam, iri, sombong, rendah diri, ragu, pelit, marah dll…. Bahkan saat kita salatpun setan berusaha mengalihkan pikiran kita agar tidak khusuk. Karena kalau saalat kita khusuk Allah akan menghadirkan pagar berupa safaat pada tubuh kita sehingga setan sulit memasukinya. 

Papa senang Edra ingin menerapkan lagi kebiasaan yang baik di DHBS (Darul Hikmat Boarding School, sekolah setingkat SMP di Bontang), yaitu bangun saat subuh dan banyak berzikir. Papa berharap kalau dulu hanya menjadi satu kebiasaan, sekarang ditambah faktor kesadaran. Semoga.

Amin Yarabbal alamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: