HARIAN DISWAY - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyentil anggota TNI-Polri dalam pidatonya di HUT PDIP ke-51, 10 Januari 2024. Dia menganggap dua lembaga itu kadang masih gagal melindungi rakyat.
Misalnya, dalam kasus penganiayaan relawan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali, Desember lalu. Alih-alih dilindungi, penganiayaan itu dilakukan oleh oknum TNI.
"Sekarang anak muda seneng banget pakai motor breng-breng itu lho, knalpotnya dicopot," kata Megawati dalam peringatan HUT PDIP di Sekolah Partai, Jakarta.
BACA JUGA:Pidato Garang Megawati di HUT ke-51 PDIP: Kekuasaan Dijalankan Semau-maunya, No, No, and No!
"Kan itu sebenernya menunjukkan, ya namanya anak muda, mau sok jagoan. Lah kok enak banget, ih sampai bonyok gitu," lanjut Megawati.
Kejadian tersebut bermula saat korban mengendarai sepeda motor dan menggeber-geber knalpot. Sejumlah pelaku langsung menganiaya korban hingga terluka dan dibawa ke rumah sakit. Setelah mendengar kabar tersebut, Ganjar Pranowo langsung menjenguk korban.
Kasus tersebut sempat viral di media sosial. Video kejadian yang masih menjadi tanda tanya siapa pelaku penganiayaan saat itu. Kini kembali dibahas oleh Megawati disaat pidato politiknya dalam HUT PDIP ke-51.
BACA JUGA:Jokowi Absen di HUT ke 51 PDIP , PDIP: Memang Tidak Diundang
BACA JUGA:Bukan Nakutin, Megawati Siapkan Pengacara Buat yang Bully Dirinya
"Saya sampai mikir gini. Yang melakukan itu orang tuanya siapa? Padahal itu rakyat, yang kaya gitu. Orang tuanya di mana sih? Apa bukan rakyat? Ya rakyat lah," sambungnya setelah menyebut kasus Boyolali.
"Iling (ingat) lho, TNI sama Polri. Mereka jadi (aparat penegak hukum) itu kan gratis, dibayar oleh negara," kata Megawati. "Negara itu dari mana bayarannya? Ya dari rakyat lah, yang patuh pajak, dan lain sebagainya," imbuh dia.
"Saya bukan sentimen. Ini supaya kalian tahu, kalian itu abdi negara. Negara! Bukan perorangan. Sadar, yang harus dilindungi ya rakyat lah," tegas putri Presiden RI pertama Soekarno tersebut. (*)