HARIAN DISWAY - Karier dijalani Cluster General Manager Quest Hotel Darmo Surabaya dan Fave Hotel MEX Tunjungan Ardhita Dewantari dengan menerima kesempatan yang ada di depannya sebagai hal yang tak boleh disia-siakan. Bermula dari seorang food and beverage secretary, Ardhita akhirnya mencapai posisi yang makin naik level.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Rektor Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Mat Syai'in: Shun Qi Zi Ran
Buat perempuan kelahiran Denpasar, 11 September 1984, tersebut, apa yang dimulainyi hampir 20 tahun lalu telah memberikannyi banyak pelajaran berharga tentang berjuang. Bekal pendidikannyi di D3 Secretary Ubaya dia maksimalkan hingga merambah bidang lain. Misalnya di departement sales and marketing mulai tahun 2005.
Tak hanya ganti divisi, tetapi Ardhita berpindah-pindah tempat kerja yang makin menambah pengalamannya. “Saya pernah jadi bagian Surabaya Southern, Mercure Surabaya, dan Santika Pandegiling. Semuanya sangat menyenangkan dan memberi tahu saya hal berbeda,” katanya.
Jika diingat-ingat, masa-masa penuh rutinitas harian yang sama dalam menjalankan profesi di bidang yang sama selama puluhan tahun, kerap membuatnyi ingin berada di suasana dan kondisi yang baru. “Tapi bagi saya itu godaan dalam bertahan. Saya mencambuk diri untuk memacu ide-ide kreatif sehingga masa-masa berat itu lewat,” ujarnya.
Dalam catatan Ardhita, manajemen waktu yang baik adalah poin yang mendukung kesuksesannyi selama ini. “Hanya dengan itu saya bisa mengatur waktu antara keluarga, pekerjaan, dan pertemanan,” ujar perempuan yang masih sempat baking dan lari bersama komunitas RIOT, di sela waktu luangnya itu.
Dan ingat, ketika sukses, banyak orang hanya melihat dari sisi hasilnya. Padahal untuk mencapai hasil yang terbaik dibutuhkan waktu dan energi positif. “Satu lagi yang saya yakini yakni bahwa setiap usaha harus saya imbangi dengan iman dan doa. Itu kunci kekuatan hidup saya hingga bertahan dari cobaan apa pun,” ujarnya.
Memang tidak mudah. Apalagi di saat tuntutan bekerja di dunia jasa sangatlah membutuhkan kepekaan dan loyalitas. Tapi Ardhita memotivasi diri untuk menjalankan tugas dengan arahan yang sesuai sampai bisa mencapai goal yang diinginkan.
“Oh ya, selama melancarkan langkah kita sendiri, jangan pernah menjatuhkan orang di sekitar kita,” tegasnya. Sebaliknya, sebagaimana yang filsuf Konfusius pesankan jauh-jauh hari, "立人达人" (lì rén dá rén): ketika diri sendiri ingin sukses, juga menjadikan orang lain ikut sukses.
Pesan itu penting. Arditha mengakui bahwa kita tidak mampu untuk berjalan sendiri. Semua pasti dikerjakan dengan teamwork dan didukung orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. “Saat hasil yang kita capai sesuai target dari ide dan kreativitas kita, saat itulah kita senang telah menjadi contoh bagi tim di sekitar. Itu sangat membahagiakan lho,” katanya.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pimpinan Vivara Satrya Dharma Ami S. Winata: Xue Wu Zhi Jing
Satu lagi Ardhita berpesan: janganlah berdiam diri karena itu pasti tidak akan menghasilkan sesuatu. Tapi sebaliknya, jangan pula terlalu terobsesi pada sesuatu karena yang demikian itu tidak akan mendapatkan hasil sesuai. “Kerjakan semua dengan hati. Kita harus yakin pekerjaan ini mampu kita lakukan sehingga hasil yang bicara,” ungkapnyi. (Heti Palestina Yunani)