Pembunuhan Terkait Perjanjian Pranikah

Rabu 17-01-2024,14:19 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di Pasuruan: Ngono yo Ngono, ning Ojo Ngono

Senin tengah malam, 8 Januari 2024, Pandu menelepon Arif. Mengabarkan, motor Pandu mogok di tengah jalan. Lokasi di pinggir Jalan Irigasi Sasak Misran, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Karawang. Itu daerah sepi. Apalagi tengah malam. Pandu minta tolong Arif menjemput. Arif berangkat naik motor.

Selasa, 9 Januari 2024, pukul 00.17, Arif tiba di lokasi Pandu. Ketemu Pandu. Di situlah Arif dihabisi RZ dengan lima tikaman pisau di dada dan leher. Satu tikaman kena tangan, mungkin itu refleks tangkisan. Arif tergeletak berdarah-darah di tanah, pinggir jalan. Motornya dibawa RZ.

Ada pemotor lewat. Mengamati Arif di tanah, masih mengenakan helm. Lalu, pemotor itu memberi tahu warga, ada korban begal terluka parah. Warga mengamati tubuh Arif yang sudah tak bergerak. Di antara mereka menelepon polisi. Polisi segera tiba untuk melakukan olah TKP. Ternyata Arif sudah meninggal.

BACA JUGA: Jadilah Detektif di Pembunuhan Desy

Kapolsek Klari Kompol Andrian Nugraha kepada wartawan Selasa, 9 Januari 2024, membenarkan adanya pembegalan. ”Iya, benar. Terjadi peristiwa pembegalan di Jalan Irigasi Sasak Misran. Korban ditemukan warga yang sedang melintas.”

Polisi mengamati jenazah korban. Kelihatan jelas, pembegal benar-benar niat membunuh. Tikaman mengarah ke titik-titik mematikan. Tidak ada saksi saat kejadian. Lalu, polisi berniat mengautopsi jenazah korban.

Ternyata istri korban, Ossy, menolak keras autopsi. Ditanya polisi alasannya, Ossy menyatakan, pokoknya menolak. 

BACA JUGA: Kecelakaan Cakung Diduga Pembunuhan

Polisi mulai menyoroti Ossy karena sering tidak hadir saat dipanggil untuk dimintai keterangan. Pun, keterangan dia sering tidak sesuai dengan temuan polisi di lapangan. Ossy kini jadi target perhatian polisi. Tapi, kecurigaan itu tanpa bukti.

Polisi mengumpulkan rekaman kamera CCTV, kejadian pada Senin tengah malam, 8 Januari 2024. Mulai korban keluar rumah sampai tiba di TKP pembegalan. Total 27 rekaman kamera CCTV diperiksa polisi. Kebetulan, di dekat lokasi pembegalan ada kamera CCTV. 

Ketahuan, pelaku pembegalan dua pria. Satu tidak kelihatan wajahnya, tapi pelaku ini penikam korban. Satu lagi jelas kelihatan wajah. Pelaku yang ini cuma menonton. Polisi terus menyelidiki. Mencari tahu pelaku yang kelihatan wajahnya. Ternyata itu Pandu, adik kandung Ossy.

BACA JUGA: Pembunuhan di Kalideres, Dituturi Malah Mateni

Polisi segera menyita HP Ossy dan |Pandu, untuk dicocokkan dengan HP korban yang tidak ikut dijarah pembegal dan dipegang polisi. Dari komunikasi di tiga HP, terbongkarlah skenario pembunuhan berencana itu. Modus baru. Nyaris lolos dari perhatian polisi, semula diduga pembegalan.

Ossy dan adiknya ditangkap. Mereka dikonfrontasi dengan alat bukti yang ada. Akhirnya mereka mengakui pembunuhan itu. Motifnya pun dibongkar Ossy. Antara lain, terkait perjanjian pranikah itu. Media massa ramai memberitakan, Ossy berniat jadi janda kaya, hendak menguasai harta korban. 

Kesimpulan berita media massa itu tidak akurat. Sebab, harta gono-gini penting di semua perceraian. Berdasar kronologi di atas, pernikahan Arif-Ossy tidak harmonis. Ossy ogah dicerai karena bakal kehilangan gono-gini. Akhirnya dia membunuh Arif.

Kategori :