Hal itu dilakukan oleh Maignan sebagai aksi protes untuk melawan tindak rasisme kepada kiper andalan AC Milan dan Timnas Prancis itu.
Pada akun sosiak media AC Mila pun mengecam tindakan rasis ini.
Dengan tegas melalui akun media sosial mereka, menyatakan, “Tidak ada tempat untuk rasisme dalam permainan kami: kami kecewa. Kami bersatu denganmu, Mike," tulis AC Milan membela sang kiper.
Meski sejumlah peringatan telah diberikan kepada penggemar tuan rumah, pelecehan terus berlanjut hingga pertandingan harus dihentikan oleh ofisial. Setelah lima menit, pertandingan dilanjutkan, dan pada saat itu Milan sudah unggul berkat gol Ruben Loftus-Cheek pada menit ke-31.
BACA JUGA:Demi AS Roma, Jose Mourinho Pernah Tolak Gaji Fantastis
BACA JUGA:Juventus vs Sassuolo: Si Nyonya Tua Libas Sassuolo, Tiga Gol Tanpa Balas
Maignan terus menjadi sasaran ejekan dari para penggemar tuan rumah, bahkan membuat pertandingan sempat dihentikan kembali.
Lazar Samardzic menyamakan kedudukan untuk Udinese, tiga menit sebelum jeda turun minum.
Memasuki babak kedua, tuan rumah bersorak setelah Florian Thuavin mencetak gol. Gol itu membuat tuan rumah berbalik unggul pada menit ke-62.
Namun, Milan tidak mengenal kata menyerah. Luka Jovic mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-83, memanfaatkan sepakan Olivier Giroud yang mengalami defleksi.
Drama mencapai puncaknya, saat Noah Okafor mencetak gol kemenangan pada menit ke-93. Kemenangan itu, memperpanjang rekor tak terkalahkan Milan, menjadi enam pertandingan beruntun dalam liga.
(Agustinus Fransisco)