BACA JUGA:Ganteng dan Smart! Ini Sosok Tom Lembong yang Disebut-sebut Gibran dalam Debat Cawapres
“Sementara itu, Mahfud MD, meskipun memiliki volume percakapan yang lebih rendah, memiliki pandangan yang mayoritas positif yang menunjukkan kualitas daripada kuantitas dalam hal sentimen online. Ini menunjukkan pentingnya tidak hanya jumlah penyebutan tetapi juga kualitas percakapan yang terjadi di media sosial." Ismail kembali mencuit.
Menurut Ismail, debat cawapres kedua ini sangat berbeda dengan debat cawapres pertama bagi Gibran. Di debat cawapres pertama, Gibran justru cawapres yang paling banyak mendapat sentimen positif.
Pasalnya, Gibran dinilai anak muda yang tak banyak pengalaman tetapi justru memberikan penampilan memukau.
Namun di debat cawapres kedua, posisi teratas entimen positif tersebut lantas diambil alih oleh Cak Imin.
Gibran menuai banyak kritikan karena dianggap tidak memiliki adab dan minim etika. Gimik Gibran dalam debat keempat pilpres tersebut terkesan melecehkan dan semestinya tak perlu dilakukan.
Walikota Solo itu dinilai mengejek gelar akademik Mahfud melalui pernyataannya yang mengatakan tidak akan menyebut kepanjangan dari singkatan karena Mahfud sudah bergelar professor.
Bahkan, memancing opini publik terkait Cak Imin yang dibantu Thomas Lembong dengan menyebut namanya beberapa kali.