SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kolaborasi antara One Pesantren One Product (OPOP) Jatim dengan Serunai Commerce Malaysia diharapkan berdampak positif. Utamanya dalam mendorong pengembangan dan pemberdayaan industri halal di Jawa Timur (Jatim) menuju kancah internasional.
Acara penandatangan memorandum saling pengertian (MSP) berlangsung di Gedung Negara Grahadi pada Senin malam, 22 Januari 2023.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dengan Islamic Development Bank (IsDB) di Jeddah Arab Saudi, 8 Januari lalu.
Andromeda menuturkan, tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem halal di Jatim. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital. Di sisi lain juga sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman serta memperkenalkan produk halal di Indonesia, bahkan internasional.
Sementara itu, CEO dan Founder Seruni Commerce Amnah Shaari menilai, penandatanganan kerja sama ini bisa meningkatkan kuantitas produk halal bagi negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), di mana Indonesia adalah salah satu anggotanya.
"Halal ini untuk seluruh umat dunia. Sudah masanya untuk kita (orang muslim), mengelola dan memproduksi makanan halal kita sendiri," ucap Amnah.
Perempuan asal Malaysia itu menilai produk halal di Indonesia sudah matang (berkualitas). PR-nya adalah bagaimana mengoptimalkan ekspor produk halalnya. "Sama-sama belajar untuk mengantar produk-produk islam (halal) ke seluruh dunia," tandasnyi.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono yang juga sebagai Ketua OPOP Jatim datang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir.
BACA JUGA: Produk Lokal di E-Commerce Hanya 7 Persen, Kadin Jatim Dukung Gerakan BBI
Dalam pidatonya, Adhy menyebut kontribusi industri pengolahan adalah terbesar dalam perekonomian di Jawa Timur. Untuk itu, Pemerintah terus bergerak. Salah satu strateginya dengan mengembangkan kolaborasi-kolaborasi internasional.
"Bu Gubernur (Khofifah) rutin melakukan misi dagang. Baik itu misi dagang antar provinsi maupun antar negara internasional," katanya. Melalui Serunai, Jatim akan memasuki ekosistem e-commerce dunia. Dengan demikian, pintu ekspor bagi pengusaha-pengusaha halal di Jatim menjadi terbuka lebar.
"Mudah-mudahan, dengan adanya koneksi dengan serunai e-commerce. Produk halal Jatim akan menjangkau pasar internasional dengan mudah," harapnya.
Terakhir, Adhy menyebut ekspor produk halal dalam jangka panjang akan memberikan dampak luas (Multiplier Effect). Seperti terbukanya lapangan kerja, meningkatnya nilai ekspor, meningkatnya devisa, dan muaranya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. (*)