Pembunuh biasanya juga pembohong. Tersangka Argiyan Arbirama, 20, pembunuh mahasiswi Kayla, 20, di Depok, beralasan bohong ke polisi. Semula, Argiyan mengaku, motifnya cemburu melihat Kayla akrab dengan teman mahasiswa. Hasil penyidikan polisi sangat beda dari itu.
PEMBOHONG sangat beda dengan pembunuh. Banyak kebohongan yang bukan kejahatan. Tapi, sebagian besar pembunuh adalah pembohong besar, antara lain, untuk mengkreasi alibi (dikutip dari buku Big Liars karya duet psikolog Prof Christian L. Hart dan Prof A. Curtis, 2023).
Tersangka Argiyan semula mengaku ke polisi: motif dirinya membunuh Kayla adalah cemburu. Kamis, 18 Januari 2024, sekitar pukul 13.00 WIB, ia menjemput Kayla di kampus Universitas Gunadarma, Depok.
BACA JUGA: Argiyan Juga Perkosa Dua Gadis
Saat itu ia melihat Kayla ngobrol akrab dengan seorang mahasiswa di halaman kampus tersebut. Argiyan ngambek, lalu pulang sendirian. Kayla menyusul ke rumah Argiyan. Akhirnya Kayla dibunuh dengan cara dicekik di rumah Argiyan.
Pengakuan itu terbukti tidak benar. Hasil penyidikan polisi memaparkan fakta sangat berbeda.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Awira Satya ketika konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin, 22 Januari 2024, menjelaskan kronologi dari awal secara ringkas, demikian:
Oktober 2024 Argiyan-Kayla kenal via media sosial Line. Kian lama kian akrab di online. Mereka ketemu di satu tempat pada sekitar dua pekan lalu. Itulah pertemuan mereka pertama. Sejak itu mereka pacaran.
BACA JUGA: Motif Sepele, Argiyan Bunuh Kayla
Pertemuan kedua (ini terpenting) diawali Argiyan mengajak Kayla ketemu di suatu tempat, tapi Argiyan minta dijemput di rumahnya di Jalan Belacus, Sukmajaya, Depok. Awalnya, Kayla menolak. Argiyan memaksa. Kemudian, Kayla mau.
Dia tiba di rumah Argiyan (dari kampus Universitas Gunadarma) sekitar pukul 13.00 WIB. Argiyan-Kayla bertemu di ruang tamu. Lantas, Argiyan mengunci rumah dari dalam dan memegang kuncinya.
Saat masih kaget, Kayla langsung diseret ke kamar mandi. Hendak diperkosa di sana. Kayla melawan. Argiyan tentu lebih kuat. Kayla menjerit. Argiyan mencekik Kayla.
BACA JUGA: Pembunuhan Terkait Perjanjian Pranikah
Kombes Awira: ”Karena korban berteriak-teriak terus, pelaku mencekik korban sampai lemas. Setelah lemas, korban diperkosa pelaku. Kemudian, korban sadar lagi, melawan, mencakar pelaku. Lantas, pelaku mencekik lebih kuat lagi, sampai korban benar-benar lemas. Lalu, pelaku melanjutkan pemerkosaan.”
Setelah puas, Argiyan kabur meninggalkan rumah. Di tengah pelarian, Argiyan kirim pesan WA ke ibundanya, Vina, yang sedang bekerja di mal di Depok, bahwa dirinya baru saja membunuh cewek.