SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 dilakukan serentak di Indonesia, Kamis 25 Januari 2024. Tak terkecuali di wilayah Kecamatan Wonokromo Surabaya.
Sekitar 3.000 orang anggota KPPS Kecamatan Wonokromo disumpah di GOR Pancasila. Mereka mengemban tugas untuk menyukseskan jalannya Pemilu 2024 dengan masa kerja satu bulan. Terhitung mulai 25 Januari hingga 25 Februari 2024.
Mereka disumpah janji di hadapan pemuka agama masing-masing. Berdiri dengan berbaju batik, mereka berjanji akan mengemban tugas secara bersih dan jujur pada Pemilu 2024.
ANGGOTA KPPS Wonokromo dilantik, libatkan anak muda dan difabel. Foto: pelantikan anggota KPPS Wonokromo di GOR Pancasila, 25 Januari 2024. -Julian Romadhon-Harian Disway-
BACA JUGA:KPU Rekrut 5,7 Juta KPPS, Begini Persyaratan Pendaftaran dan Tahapannya
"Masa kerja itu, biasanya mereka memahami 14 Februari aja dan saat penghitungan, padahal sebulan. Dari mulai dilantik, hingga 25 Februari. Kita beri pemahaman," papar Ketua Panitia Pemilihan Umum Kecamatan Wonokromo, Achmad Muzzaky.
Ia mengatakan, setidaknya ada 466 TPS di wilayahnya. Tersebar di 6 Kelurahan. Yakni kelurahan Ngagel, Ngagelrejo, Darmo, Sawunggaling, Wonokromo, dan Jagir.
"Mayoritas KPPS kami anak muda," kata Achmad. "Dari komposisi KPPS kami, 60 persen orang baru yang ikut pemilu. Sekaligus kami beri pemahaman pentingnya memilih," jelasnya.
BACA JUGA:KPU Jatim Minta Petugas KPPS Dilindungi BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Pendaftaran KPPS Dibuka 11 Desember, Syarat Lebih Ketat dan Gaji Naik!
Ia menyebut, rata-rata merupakan pemilih muda yang baru pertama kali memilih. Atau dua kali memilih. Sehingga menjadi sarana belajar dan tidak apatis terhadap politik.
ANGGOTA KPPS Wonokromo dilantik, libatkan anak muda dan difabel. Foto: pelantikan anggota KPPS Wonokromo di GOR Pancasila, 25 Januari 2024. -Julian Romadhon-Harian Disway-
Di sisi lain, anak muda dinilai lebih bugar sehingga meminimalkan hal yang tidak diinginkan. Agar tidak terjadi banyak korban anggota KPPS sakit atau meninggal seperti pada Pemilu 2019 lalu.
BACA JUGA:Prabowo Yakin Bawaslu dan KPU Gelar Pemilu Tanpa Kecurangan
"Tes kesehatan dilakukan. Mereka harus fit," tegas Achmad.