SURABAYA, HARIAN DISWAY - Terilhami dari karya seni leluhur masa silam. Yakni mengukir aksara atau gambar di permukaan batu. Ki Bagus Mpu Batu memahat permukaan berbagai jenis batu. Mengguratkan aksara-aksara yang diambil dari kitab suci, atau dari berbagai filsafat. Karyanya itu diminati banyak orang. Baik dalam maupun luar negeri.
Rambut dikuncir ketat ke belakang. Berpakaian semi batik berwarna dominan hitam, bermotif tokoh wayang Sri Kresna. Ki Bagus Mpu Batu membawa karya-karyanya dari rumah. Diletakkan dalam ruang musala yang ada di sisi utara kediamannya.
Sebagian besar batu-batu itu merupakan batu laut. Sebagaimana batu, tentu keras. Tapi Ki Bagus mampu mengubahnya menjadi karya seni. Guratan-guratan kaligrafi Arab, aksara bertuliskan filsafat Tiongkok, simbol-simbol astrologi, serta simbol omkara khas Hindu.
BACA JUGA: Wayan Terima, Seniman Pengukir Batok Kelapa di Tampaksiring
"Selain batu laut, ada juga batu sungai. Batu yang paling berat, sekaligus yang paling sulit diukir," ujar Ki Bagus, sembari menunjukkan sebongkah batu sungai. Warnanya hitam dan memang yang paling berat dibanding batu lainnya.
Unik, karya seni ukir batu ala Ki Bagus Mpu Batu. Ki Bagus dengan karya-karya batunya. Ia telah menekuni seni ukir itu sejak 2010.-Julian Romadhon-
Batu itu bertuliskan aksara Mandarin yang rumit. Dari atas hingga bawah. Terdapat 35 aksara Mandarin di sisi kanan, memanjang dari atas ke bawah. Di sisi kirinya tergurat aksara besar dengan gambaran gelombang air laut.
"Huruf Mandarin kan ada pedoman penulisannya. Salah memberi titik, maknanya sudah lain. Hampir sama seperti kaligrafi Arab atau aksara Jawa. Titiknya hilang satu atau kelebihan, maknanya bisa lain," ungkapnya.
Dengan kata lain, proses mengukir aksara harus benar-benar sempurna. Sekali salah, maka harus mengulang dari awal. "Aksara ma ada empat titik. Kalau hilang satu, sudah bukan ma. Seperti huruf Arab. Titik satu artinya nun. Titik dua maknanya ta. Jadi benar-benar harus teliti," terang ayah dua anak itu.
BACA JUGA: Manfaatkan Limbah Kopi, Mahasiswa PCU Ciptakan Gelas Bernilai Jual
Dalam memahat batu, Ki Bagus menggunakan bor dengan mata bor beragam ukuran. "Ada yang 1mm, 2mm, dan seterusnya. Tergantung tingkat kesulitan. Kalau detail, ya mata bornya kecil," ujarnya.
Awalnya, batu yang telah tersedia dihaluskan terlebih dulu menggunakan amplas atau kertas gosok. Kemudian ia membuat desain di atas permukaan tersebut. Seperti membuat mal atau merancang bentuk aksaranya. Baru kemudian dibor.
Unik, karya seni ukir batu ala Ki Bagus Mpu Batu. Perlu ketelitian dan kesabaran dalam mengukir permukaan batu. Pun, batu yang dipilih harus keras dan berpermukaan halus.-Julian Romadhon-
Tahap akhir, untuk penghalusan, Ki Bagus mengusap amplas di setiap rongga aksara yang telah ditulisnya. "Jadi memang harus dihaluskan dengan detail. Satu demi satu, rongga demi rongga. Guna mencapai hasil yang maksimal," terang pria 49 tahun itu.
Batu yang diukir pun harus keras dan halus. Batu yang terlalu berpori tidak dapat dipahat. Karena pori-pori yang terlalu terbuka dan lebar, cenderung membuat batu tersebut gampang patah.