HARIAN DISWAY - Tahun Baru Kecil (Xiaonian), dirayakan seminggu sebelum tahun baru Imlek. Tahun ini jatuh pada tanggal 2 Februari. Dikenal juga sebagai festival Dewa Dapur, dewa yang mengawasi karakter moral setiap penghuni rumah tangga.
Ada banyak kebiasaan yang terkait dengan menghormati Dewa Dapur dan menentukan tanggal Tahun Baru Kecil. Tanggal hari libur itu kadang-kadang berbeda, tergantung lokasinya.
Misalnya begini. Orang-orang di Tiongkok utara merayakan Tahun Baru Kecil pada hari ke-23 bulan ke-12 kalender bulan (lunar). Sedangkan orang-orang di Tiongkok selatan merayakannya pada tanggal 24 bulan yang sama.
BACA JUGA:Intip Serunya Bazar Imlek Kuliner dan Games di Sekolah Ciputra
Berikut 6 hal yang perlu diketahui tentang Tahun Baru Kecil, yang menandai awal musim semi.
1. Persembahan kepada Dewa Dapur
Begini tradisi perayaan Tahun Baru Kecil dalam budaya Tionghoa. Lukisan Dewa Dapur, dewa yang mencatat seluruh amal baik anggota keluarga, untuk dilaporkan ke kahyangan.-chinadaily.com.cn-
Salah satu tradisi paling khas dari Tahun Baru Kecil adalah pembakaran kertas kimcua. Itu dilakukan untuk mengantar Dewa Dapur ke kayangan. Untuk melaporkan perilaku keluarga selama setahun terakhir.
Dewa Dapur kemudian disambut kembali ke rumah melalui penempelan gambar kimcua di samping kompor di dapur. Dari sudut pandang itu, Dewa Dapur akan mengawasi dan melindungi rumah tangga selama satu tahun lagi.
Persembahan kepada Dewa Dapur meliputi kepala babi, ikan, pasta kacang manis, melon, dan buah-buahan lainnya. Juga pangsit rebus, gula barley, dan permen guandong. Yakni makanan lengket yang terbuat dari millet ketan dan gandum yang bertunas.
BACA JUGA:Imlek Berkaitan Erat dengan Awal Musim Semi, Ini Kebiasaan-Kebiasaan yang Dilakukan di Tiongkok
Sebagian besar persembahannya adalah manisan dari berbagai jenis. Diperkirakan hal itu sebagai upaya untuk membujuk Dewa Dapur. Agar di kayangan ia mengatakan hal-hal baik dan manis tentang keluarga tersebut.
Maka, sehari sebelum Tahun Baru Kecil, jalanan dan gang dipenuhi pedagang yang menjual kertas emas dan perak batangan untuk mengantar perjalanan Dewa Dapur. Bahkan ada lagu khusus untuk menghormatinya.
Meski sangat sedikit keluarga yang masih memberikan persembahan kepada Dewa Dapur saat ini, masih banyak kegiatan hari raya tradisional yang masih sangat populer.
BACA JUGA:2 Warna Ini Tak Boleh Dipakai Saat Imlek, Simak Alasannya