The Beauty of China Kolaborasikan Vibes Era Kerajaan Tiongkok, Old Shanghai, K-Pop, dan Nusantara

Sabtu 10-02-2024,17:07 WIB
Reporter : Annisa Dyah Novia Arianto
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - The Westin Surabaya hadirkan kemegahan Tahun Baru Imlek lewat tari kolosal. Dibawakan oleh 250 penari, acara bertema The Beauty of China itu mengolaborasikan nuansa tradisional Tiongkok, tarian latin berlatar old Shanghai, lagu-lagu hits K-Pop, dan kekayaan budaya Indonesia. 

Pertunjukan The Beauty of China dibuka dengan larik-larik bahasa Mandarin. Berbagai warna dari lampu LED seketika bermain bersama musik yang upbeat. Lampu sorot seolah memenuhi seluruh penjuru ruangan Westin Grand Ballroom. Para pengunjung yang telah menikmati makan malam semakin dibuat merinding oleh larik akhir: mystical dance of marvelous dragon. 

Setelah itu, layar pun berganti. Layar menunjukkan naga bersisik emas. Enam penabuh gendang berpakaian ala prajurit Tiongkok (baju merah dengan perisai emas) naik ke panggung. Mereka dengan sangat powerful menabuh gendang sesuai ritme. Ekspresi mereka mengisyaratkan ketegasan prajurit di era tradisional Tiongkok.
Pertunjukan The Beauty of China dibuka dengan larik-larik bahasa Mandarin. Berbagai warna dari lampu LED seketika bermain bersama musik yang upbeat. Lampu sorot seolah memenuhi seluruh penjuru ruangan Westin Grand Ballroom. -Westin-

BACA JUGA: CitraLand Surabaya Rayakan Imlek Dengan Barongsai dan Lampion

Pertunjukan yang berlangsung pada Jumat, 9 Februari 2024, itu bertemakan naga kayu. Dari awal hingga akhir, karakteristik naga tak pernah lepas dari pertunjukan. Empat barongsai dan liang-liong melakukan atraksi di atas panggung. Mereka meliuk-liuk menghibur sekitar 1.000 tamu. Kemudian, ratusan penari bak prajurit memenuhi panggung.

Seorang ratu alias representasi dari The Beauty of China pun tiba. Dia berjalan anggun dengan beberapa ajudan di belakang. Gaun merahnya tampak elegan dengan hiasan kepala berwarna emas. Semakin dia berjalan ke depan, semakin ramai panggung Westin Grand Ballroom. 

Seluruh penari menyambut kedatangan ratu, tak pelak para penari balet, prajurit, barongsai, dan liang-liong. The Beauty of China menyuguhkan tari-tarian bernuansa era tradisional Tiongkok dengan penuh kemegahan.

Tak sampai di situ, The Beauty of China beralih ke industri K-Pop. Ratusan penari menampilkan lagu-lagu hits K-Pop seperti, PSY - That That dan Gangnam Style serta Jisoo BLACKPINK - Flower. 

Beberapa tamu anak-anak berdiri dari tempat duduknya dan bergoyang-goyang mengikuti lagu. Usai hype itu, para tamu kembali diajak ke budaya Tiongkok, yakni latar old Shanghai. Tampak kontras dan cukup memaksa.
Pementasan ikonik di Westin Grand Balroom, ballroom terbesar di Jawa Timur itu, kembali hadir setelah jeda tiga tahun selama pandemi. -Westin-

Di era old Shanghai, para penari perempuan tampak menggoda dengan setelan hijau bling-bling dan bunga merah di kepala. Adapun tari latin berpasang-pasangan yang ditampilkan. Mereka seolah memadu kasih di malam yang tak akan berakhir.

Lepas dari old Shanghai, The Beauty of China beralih ke kharisma Nusantara. Kali ini, pertunjukan dibuka dengan peperangan wayang. Lalu, tarian-tarian Nusantara seperti tari Dayak, kuda lumping, tari topeng Betawi, dan tari kipas berhasil memukau para tamu. Kembali membalut unsur Tiongkok, The Beauty of China ditutup oleh peragaan busana, penampilan barongsai dan liang-liong.

Pementasan ikonik di ballroom terbesar di Jawa Timur itu kembali hadir setelah jeda tiga tahun selama pandemi. Alamsyah Jo selaku Complex General Manager The Westin Surabaya dan Four Points Pakuwon Indah serta penggagas The Beauty of China mengungkapkan kegembiraannya terhadap pertunjukan. 

“Ini adalah edisi ke-17 kami. Rupanya, bukan hanya kami sebagai kreator dan para penampil yang merindukan acara, tetapi juga tamu-tamu repeater kami,” ungkap Alam.
The Beauty of China menghadirkan 250 penari dari 7 grup terbaik di Surabaya, yaitu Thomas Dance Sport Entertainment, Dimar Dance Theatre, Belle Ballet, Trivi Dance Sport, Last Minute Street Crew, Heavy Buck Stylez, dan Manajemen Model MC. -Westin-

Tahun ini, The Beauty of China menghadirkan 250 penari dari 7 grup terbaik di Surabaya, yaitu Thomas Dance Sport Entertainment, Dimar Dance Theatre, Belle Ballet, Trivi Dance Sport, Last Minute Street Crew, Heavy Buck Stylez, dan Manajemen Model MC.

Event Manager Jalu Pandu Wicaksono mengungkapkan bahwa talenta-talenta yang tampil di The Beauty or China telah berpartisipasi sejak bertahun-tahun yang lalu. “Beberapa penari bahkan menari di sini sejak kecil,” kata Jalu. Selaras dengan Jalu, Sella Zelyana menyebutkan tantangan tersendiri dalam proses persiapan The Beauty of China.

Kategori :