SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kejuaraan berkuda cabang equestrian show jumping kembali digelar di Surabaya. Bertajuk Surabaya Jumping Master 2024, ini adalah tahun ketiga event tersebut diselenggarakan.
Kompetisi akan digelar pada 29 Februari hingga 28 April 2024. Lokasinya di Kenjeran Park alias KenPark. Kelas yang dipertandingkan mulai dari kelas Junior Rider (u-16) hingga kelas Open.
Event dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama digeber pada 29 Februari hingga 3 April 2024. Sedangkan sesi kedua atau final berlangsung pada 25-28 April 2024.
"Melalui Surabaya Jumping Master 2024, kami ingin memopulerkan olahraga berkuda, khususnya kategori show jumping atau lompat rintangan," ujar Bagus Indra Prasetya, director of event, dalam konferensi pers di restoran Madame Chang, Surabaya, 19 Februari 2024.
BACA JUGA:Asyiknya Belajar Berkuda
Ajang yang digelar Komunitas Equestrian Jawa Timur itu juga berupaya meningkatkan dan memeratakan kualitas atlet berkuda serta klub equestrian di Indonesia, khususnya di Surabaya.
Catat jadwalnya, Surabaya Jumping Master 2024 kembali digelar!. Bagus Indra Prasetya, Director of Event Surabaya Jumping Master 2024, menjelaskan acara Surabaya Jumping Master 2024 yang akan digelar di Kenpark Equestrian Complex, pada 29 Februari hingga 3-Julian Romadhon-
Hingga saat ini para pendaftar sudah mencapai 21 klub equestrian dengan 124 ekor kuda. Untuk venue, Bagus menyebut bahwa Kenpark Equestrian Complex telah memenuhi persyaratan sebagai lokasi olahraga kuda.
"Sejauh ini Kenpark merupakan sarana equestrian terbaik dan terlengkap di Jawa Timur. Paling memenuhi syarat untuk level dan event internasional," jelasnya.
BACA JUGA:Empat Bulan Kenal Kuda, Langsung Tanding
Kuda yang digunakan adalah kuda warmblood. Yakni kuda impor dari Eropa, yang khusus untuk olahraga equestrian show jumping. Kuda tersebut cenderung lincah. Mampu melompati papan-papan yang terpasang dalam areal kompetisi.
Catat jadwalnya, Surabaya Jumping Master 2024 kembali digelar!. Panitia Surabaya Jumping Master 2024 memaparkan kategori kompetisi yang akan digelar di Kenpark Equestrian Complex, pada 29 Februari hingga 3 Maret, dilanjutkan dengan babak final, 25-28 Apri-Julian Romadhon-
Faktor penilaian diambil dari beberapa hal. Salah satunya ketepatan waktu. "Sejauh mana kuda mampu menyelesaikan deadline waktu kompetisinya. Yang paling mendekati, itulah yang terbaik. Jika lebih, gagal," ungkap Yosef Mulyono, stable manager Komunitas Equestrian Jatim.
"Kemudian ada penilaian tentang ada-tidaknya tiang yang dijatuhkan dalam rintangan. Jika ada yang jatuh, dihitung jumlahnya," lanjut Yosef Mulyono.
BACA JUGA:Peminat Olahraga Berkuda atau Equestrian di Indonesia Makin Banyak