HARIAN DISWAY - Jika masih hidup, Elizabeth Taylor berusia 92 tahun tahun ini. Laela Wilding, cucunya, mengenang kiprah neneknya itu. Bahwa selain pandai berakting, Taylor memiliki jiwa besar dan kepedulian yang sangat tinggi.
Sejak meninggal pada usia 79 tahun, keluarga Taylor terus melestarikan warisannya. Termasuk semangat mendiang ikon Hollywood itu untuk membantu orang lain. Saat aktris yang tenar karena perannya sebagai Cleopatra itu lahir 92 tahun lalu, dia dikenang lagi.
BACA JUGA: Disebut Mirip Komeng Semasa Muda, Ini Reaksi DPR Ian di X
Terutama tentang bagaimana pemenang Oscar dua kali dan ibu dari empat anaksangat berdedikasi untuk peduli dengan orang-orang yang terjangkit HIV melalui yayasannya: The Elizabeth Taylor Aids Foundation yang didirikan pada tahun '80an.
Wilding pernah berbicara tentang neneknya pada 2016. Saat itu dia mengatakan, "Hatinya sangat besar. Dia memberikan pengaruh positif kepada banyak orang melalui aktivismenya dan penuh cinta bagi sesama. Dia memberikan pengaruh besar pada kami pula".
Bagi Taylor, keluarga adalah nomor satu. "Kami memiliki keluarga. Kami semua saling mencintai, baik anak-anak dan cucu-cucunya, dan itu berasal dari keinginannya untuk menyatukan kami semua," kata Wilding yang kini berusia 53 tahun.
Dia ingat bahwa neneknya memiliki kelembutan yang nyata. Kelembutan dari jiwa seorang seniman. "Nenek orang yang sensitif sekaligus pendengar yang baik. Anda bisa menangis di bahunya dan menceritakan apa pun padanya. Dan dia memberi pelukan bagi siapa saja," katanya.
Pun, Taylor tahu kapan harus melakukan advokasi untuk orang lain dan menggunakan platform-nya untuk kebaikan. “Saya ingat kekuatan, keberanian, dan aktivismenya. Nenek membantu orang lain yang membutuhkan. Dia memperjuangkan mereka," ungkap perempuan 53 tahun itu.
Penulis Kate Andersen Brower yang menulis biografi Elizabeth Taylor: The Grit & Glamour, mengatakan, "Menjalani hidupnya, melihat pikiran batinnya dan bagaimana dia mengatasi berbagai hal secara psikologis sepanjang waktu".
"Juga bagaimana cara dia berempati kepada orang lain, bagaimana dia berjuang menjadi ibu yang bekerja dengan empat anak, berjuang untuk menemukan cinta sejati".
BACA JUGA: Ini Nih Aturan Pasangan Blake Lively dan Ryan Reynolds sejak Pacaran: Kuncinya Sadar Diri
Saat berproses membuat biografi tersebut, Brower melihat banyak hal dalam diri Taylor yang jarang diketahui orang lain. "Dia mengatakan seluruh hidupnya adalah perjuangan. Ketahanannya adalah menolak menjadi korban," katanya
Bagi keluarga Taylor, melanjutkan warisannya di bidang aktivisme dan segala hal tentang kemanusiaan dirasa sangat penting. Lebih dari apa pun.
“Dia benar-benar ingin menghilangkan stigma. Dia mandiri, kuat, dan berani serta melakukan banyak hal untuk orang lain. Baik besar maupun kecil,” pungkas Wilding. (Guruh Dimas Nugraha)