BACA JUGA: Mudah Cemburu dan Bertengkar
Martin: ”Penelitian saya terbaru ini mengoreksi anggapan yang keliru bahwa perempuan memiliki libido yang lebih rendah daripada laki-laki. Bahwa perempuan secara alami bersifat monogami, dan lebih mudah bagi perempuan untuk berpasangan seumur hidup. Semua anggapan itu keliru.”
Kenyataan hasil riset Martin adalah hal sebaliknya.
Perbedaan karakter asmara dan seksualitas antara lelaki dan perempuan adalah begini: Lelaki bersifat hasrat spontan. Perempuan bersifat responsif dan terpicu. Laki-laki spontan, cepat berkobar, langsung ke pokok persoalan. Perempuan, jika terpicu, jadi sangat responsif, memendam dalam, bagai bara api yang tidak berkobar, tapi sangat intens dan dahsyat.
BACA JUGA: Pembunuh Nafsu Divonis Mati
Martin memberikan ilustrasi: ”Keinginan spontan adalah ketika Anda tiba-tiba berpikir: Alangkah menyenangkannya berhubungan seks sekarang. Dengan dia (seorang perempuan). Hal itu datang seperti lapar atau haus. Cepat dan berkobar-kobar.”
Dilanjut: ”Perempuan punya keinginan yang responsif jika terpicu. Pemicunya bisa beragam. Bisa atas saran seseorang. Bisa karena menonton atau membaca sesuatu. Atau, diajak bercinta oleh laki-laki yang dianggap cocok sesuai selera. Kalau sudah begitu, libido perempuan jauh lebih kuat daripada laki-laki. Kami telah menginternalisasikan gagasan, bahwa laki-laki adalah jenis kelamin yang lebih nakal daripada perempuan. Ternyata itu tidak benar.”
Dalam hal selingkuh, Martin mengatakan, mitos bahwa perempuan selingkuh karena alasan emosional, sedangkan laki-laki selingkuh karena alasan seksual. Itu mitos. Yang benar adalah sebaliknya.
BACA JUGA: Es Teh Tumpah, Pembunuh Dihukum Mati
Sebagai komparasi, Martin di buku tersebut mengutip penelitian yang dilakukan Missouri State University, AS, terhadap sekelompok perempuan yang menggunakan situs Ashley Madison, khusus untuk para perempuan menyeleweng.
Martin: ”Para perempuan yang diteliti mengunjungi situs tersebut, membuat profil, memeriksa kandidat laki-laki, bertemu langsung dengan kandidat, dan ’mengikuti audisi’ mereka. Ini adalah proses yang sangat disengaja. Mereka ingin mencari pasangan untuk berhubungan seks. Mereka mengatakan, mereka menikah selama ini tanpa seks atau tanpa orgasme. Dan, mereka hanya menginginkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan di rumah.”
Uniknya, lanjut Martin, sebagian besar perempuan penyeleweng itu bahagia berpasangan atau menikah dengan pasangan mereka selama ini. Perselingkuhan itu adalah cara bagi mereka untuk tetap mempererat hubungan utama dengan suami. Jadi, itu menunjukkan bahwa ada sikap petualangan perempuan.”
Dalam hal cemburu, perempuan jauh lebih dahsyat daripada laki-laki. Kalau laki-laki cemburu bereaksi spontan, setelah itu selesai. Perempuan cemburu bersifat kronis, mendalam, terencana, dan bakal meledak jadi satu tindakan yang dahsyat.
Lalu, apa solusi agar pernikahan tetap harmonis dengan karakter perempuan seperti itu?
Martin menjawab satu kata: komunikasi. Sangat perlu komunikasi intensif terus-menerus antara suami dan istri.
Anda pernah dengar, orgasme palsu perempuan demi menyenangkan hati suami? Perempuan bersandiwara, seolah-olah orgasme, padahal tidak sama sekali?