Indriana Dewi Eka Saputri dibunuh akibat asmara menggebu Devara Putri Prananda kepada Didot Alfiansyah. Devara-Didot pacaran lima tahun, lalu Didot selingkuh ke Indriana, lalu mau balik ke Devara. Devara mau, syaratnya: ”Dia (Indriana) tidak boleh ada di dunia.”
”SYARAT itu membuat korban dibunuh pembunuh bayaran, MR (Muhammad Reza), bersama DA (Didot Alfiansyah). Akibat cinta segitiga,” kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombespol Surawan kepada pers.
Intinya, Devara cemburu berat. Dia menuntut Didot memilih. ”Pilih aku atau dia? Kalau pilih aku, dia tidak boleh ada di dunia. Sebab, aku tak mau diduakan.”
BACA JUGA: Saya Mau Dia Mati
Didot akhirnya pilih membunuh Indriana. Menggunakan jasa pembunuh bayaran, M. Reza. Ternyata, Reza kepada polisi mengaku awalnya menolak tawaran membunuh itu.
Kombes Surawan: ”Tersangka MR awalnya menolak. Tapi, ia punya banyak utang. Sedangkan, dua tersangka lain, DP (Devara) dan DA (Didot), terus mendesak, menjanjikan bayaran Rp 50 juta. Dalam kondisi bimbang, tersangka MR akhirnya pilih menerima tawaran itu.”
Cinta segitiga memang sangat berbahaya. Umumnya berakhir tragis. Pembunuhan. Terutama jika yang cemburu perempuan. Lebih dahsyat jika dibandingkan dengan yang cemburu laki-laki. Sebab, perempuan adalah pencinta asmara yang tangguh. Jauh lebih tangguh daripada laki-laki.
BACA JUGA: Cemburu Mematikan Pedagang Semangka
Selama ini orang menganggap laki-laki heteroseksual adalah pencinta asmara paling tangguh. Dominan. Mendominasi perempuan. Sebaliknya, perempuan adalah penurut. Ikut apa kata laki-laki. Setia kepada satu pasangan. Sampai mati.
Hasil riset ilmiah terbaru ternyata tidak begitu. Ternyata malah sebaliknya.
Dikutip dari New York Post, 23 Agustus 2023, berjudul Women are More Likely to Cheat than Men, disebutkan: Pandangan bahwa kebanyakan pria selingkuh karena pasangannya (perempuan) kehilangan minat seks sudah ketinggalan zaman. Sudah kuno.
BACA JUGA: Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri
Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa sebenarnya perempuan lebih dahsyat daripada laki-laki dalam cinta asmara. Pencemburu paling dahsyat adalah perempuan. Sebaliknya, perempuan kesulitan dengan monogami karena bosan di kamar tidur bersama pria yang sama bertahun-tahun. Kalaupun perempuan setia sampai akhir (mati), itu karena dia menahan keinginan untuk tidak setia.
Di situ New York Post mengutip buku best seller karya Wendy Wednesday Martin yang bertajuk Untrue. Martin adalah perempuan kritikus budaya asal Amerika Serikat (AS) yang gencar menulis tentang seks perempuan dan keluarga.
Di buku itu Martin mewawancarai lusinan sosiolog, peneliti seks, dan antropolog tentang perselingkuhan perempuan. Hasilnya, anggapan orang selama ini bahwa libido, potensi selingkuh, potensi cemburu buta, dominasi seks, adalah milik laki-laki. Jauh di atas perempuan, adalah keliru. Hasil riset Martin ternyata justru kebalikan dari anggapan orang selama ini.