PADANG, HARIAN DISWAY - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan sejumlah bantuan untuk korban banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Barat.
Paket bantuan berupa permakanan dengan lauk produk olahan perikanan, obat-obatan, beras, hingga selimut.
“Kami ucapkan bela sungkawa untuk saudara-saudara di Sumbar yang mengalami bencana banjir dan longsor. Bantuan akan terus kami salurkan,” terang Menteri KKP Wahyu Trenggono, Senin, 11 Maret 2024.
Lebih rinci, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto menyebutkan bahwa bantuan yang telah disiapkan berupa 1.500 kaleng sarden, 2.800 tuna kaleng, hingga ratusan bungkus bakso ikan dan otak-otak.
Selain itu, KKP juga telah menyiapkan 50 paket beras per 5 kg, 100 selimut, serta paket obat-obatan.
Penyerahan Bantuan oleh KKP pada Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar--Laman Resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BACA JUGA:Kepala BNPB Turun Langsung Tangani Banjir Sumbar, Total Korban Tewas 26 Orang
Bantuan tersebut akan dioptimalkan melalui kantor unit pelaksana teknis (UPT) di Padang dan juga Pariaman sebagai posko tanggap bencana yang nantinya akan disalurkan ke masyarakat setelah berkoordinasi dengan pemda setempat.
Tidak hanya itu, bantuan secara langsung juga diberikan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) dengan mengerahkan Taruna-Taruni Politeknik KP Pariaman.
“Ada 200 Taruna-Taruni, dosen, dan pegawai yang terjun langsung membantu masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor,” ungkap Direktur Politeknik KP Pariaman Adnal Yeka.
Taruna-Taruni Bantu Benahi Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar--Laman Resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BACA JUGA:Selain Puluhan Ribu Orang Terdampak, Tercatat Ada 19 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor Sumbar
Taruna-Taruni tersebut dikerahkan untuk membersihkan fasilitas umum seperti bangunan sekolah, sungai, irigasi, hingga jalan raya. Bahkan rumah warga terdampak pun turut mereka benahi.
“Kami bergotong royong melakukan pemulihan sarana dan prasarana masyarakat yang terdampak,” tegas Direktur Politeknik KP tersebut.
Meskipun demikian, warga terdampak banjir di Padang dan Pariaman berharap bantuan terus berlanjut untuk membantu memperbaiki kerusakan kolam-kolam tambak budidaya lele milik mereka.