Mbangunrejo Art Festival 2025, Berbagai Pentas Seni Tampilkan Wajah Baru Kampung Bangunrejo
Reyog Ponorogo dari kelompok Planet Reyog pimpinan maestro reyog Hartono Leke membuka Mbangunrejo Art Festival 2025 pada hari pertama, 25 Oktober 2025.-Tirtha Nirwana Sidik-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Malam puncak Mbangunrejo Art Festival 2025 digelar pada 25-26 Oktober 2025 di Kampung Bangunrejo, SURABAYA.
Anak-anak dari Sanggar Seni Omah Ndhuwur dan berbagai sanggar seni menyajikan berbagai pementasan. Mulai dari seni tari, musik, hingga pementasan ludruk.
Pada hari pertama, 25 Oktober, pementasan dibuka oleh reyog Ponorogo dari Planet Reyog pimpinan Hartono Leke. Menghadirkan aksi akrobatik bujang ganong hingga dadak merak.
Peresmian acara tersebut dibuka dengan pemukulan kentongan. Dipimpin oleh founder Sanggar Seni Omah Ndhuwur Abdul Semute bersama perwakilan pemerintah, tokoh Bangunrejo, dan akademisi.
BACA JUGA:Peluncuran Buku Seribu Gagasan Omah Ndhuwur, Hadirkan Perspektif Kritis tentang Kampung Bangunrejo
BACA JUGA:Jeritan Kampung Dupak Bangunrejo Lewat Drama Monolog Sangkan Paran: Jantung Tanpa Hati

Pembukaan Mbangunrejo Art Festival 2025 pada hari pertama, 25 Oktober 2025 di Kampung Bangunrejo, Surabaya.-Tirtha Nirwana Sidik-HARIAN DISWAY
Cak Semut, panggilan akrab Abdul Semute, menyebut bahwa pementasan itu telah rutin dilakukan tiap satu tahun sekali.
"Sanggar Seni Omah Ndhuwur ini didirikan sejak 2014. Sejak itulah kami rutin membuat pementasan. Termasuk Mbangunrejo Art Festival ini," ungkapnya.
Sanggar tersebut didirikan untuk mewadahi kegiatan kreatif anak-anak Bangunrejo. Mereka diajari berbagai hal. Seperti melukis, menari, dan berpentas drama.
Pun, keberadaan sanggar tersebut salah satunya bertujuan untuk menghapus stigma negatif kampung tersebut. Anda sudah tahu, Bangunrejo dulu dikenal sebagai salah satu kawasan prostitusi di Surabaya.
BACA JUGA:Gerakan Kebudayaan Kampung Bangunrejo
BACA JUGA:Kampung Kreatif Dupak Bangunrejo Meriahkan Peringatan Kemerdekaan RI dengan Sound Horeg dan Dongkrek
Dengan adanya Sanggar Seni Omah Ndhuwur, anak-anak setempat memiliki kegiatan kreatif. Maka, seni-budaya menjadi cara untuk membangun citra positif kampung tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway