SURABAYA, HARIAN DISWAY – Partai Kebangkitan Bangsa dipastikan keluar sebagai juara pada pemilihan umum legislatif (Pileg) DPRD Provinsi Jawa Timur 2024. Partai berlambang bola dunia itu berhasil merebut kembali mahkotanya yang hilang selama lima tahun.
Berdasarkan hasil rekapitulasi provinsi yang sudah dirampungkan KPU Jatim pada Senin, 11 Maret lalu. PKB memperoleh suara tertinggi dengan 4.517.228 (4,5 juta) dan berpotensi meraih 27 kursi di Indrapura. PDI Perjuangan dan Gerindra bersaing ketat dengan 21 kursi sama.
Meski demikian, secara perolehan suara, PDI Perjuangan lebih unggul. Partai berlambang kepala banteng itu berhasil mengamankan 3.735.865 (3,7 juta) suara. Sementara partai Gerindra menempel di posisi tiga dengan 3.586.052 (3,5 juta) suara. Jika berkaca pada Pileg 2019, tidak ada perubahan pada tiga besar parpol penghuni kursi terbanyak di Indrapura.
Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi bersyukur dengan kemenangan partainya. Meski menurutnya, perolehan 27 kursi itu belum sesuai targetKeterlibatan ketua umum Muhaimin Iskandar sebagai kontestan pilpres, turut mendongkrak suara PKB di Pileg 2024.
"2024 rasanya lega PKB kembali juara dan mengenakan kembali mahkotanya. Perolehan suara juara, perolehan kursi pun juara," kata ketua fraksi PKB DPRD Jatim itu.
Kursi DPRD Jawa Timur-ARYA PAMUNGKAS-HARIAN DISWAY-
Pakar politik Universitas Trunojoyo Surokim Abdussalam menilai kemenangan PKB di Jawa Timur tak mengejutkan. Sebab, bumi Majapahit memang merupakan basis dari partai tersebut. "Kendati begitu, tetap mengejutkan jika melihat tren dan kesiapan struktur partai selama ini," ucapnya saat dihubungi Harian Disway pada Rabu, 13 Maret 2024.
Pada Pemilu 2019, PKB adalah juara tanpa mahkota. Peraih suara terbanyak, tetapi bukan peraih kursi terbanyak. Justru PDI Perjuangan yang meraih kursi terbanyak, yaitu 27 kursi. PKB persis di bawahnya dengan 25 kursi. Alhasil, PDIP keluar sebagai juara dan PKB gagal menjadi ketua dewan Jatim.
Namun Pemilu kali ini berbeda. PKB justru berpeluang merebut kursi ketua DPRD Jatim yang semula diduduki politisi PDI Perjuangan. Surokim Abdussalam mengatakan setidaknya ada tiga politisi PKB yang diprediksi menjadi kandidat pemimpin DPRD Jatim periode 2024-2029. Mereka adalah Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah, Bendahara PKB Jatim Fauzan Fuadi, dan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf.
"Saya pikir 3 politisi tersebut mumpuni dan punya pengalaman. Tinggal siapa yang punya akses kedekatan dengan Gus Halim (Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar) dan Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) menentukan siapa yang akan jadi ketua DPRD Jatim," ucap Surokim.
Ia menilai Fauzan memiliki kiprah politik yang patut diperhitungkan. "Tetapi beliau jika dilihat dari usia masih junior. Tentu akan ada ewuh pakewuh memimpin para senior," ucapnya. Sementara jika melihat dari aspek senioritas, Anik Maslachah dan Musyafak Rouf memiliki kans.
"Dalam pandangan saya, jika PKB ingin progresif, sesekali perlu juga dicoba ketua DPRD perempuan. Pemimpin perempuan biasanya lebih empatik dan mengayomi, sehingga koordinasi kadang bisa lebih mudah," tandasnya.
Sependapat dengan Surokim, Pengamat politik Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan juga memikirkan tiga nama yang sama. "Kalau dilihat dari figur-figur yang ada, cukup banyak yg berpengalaman, dan bisa menjadi pimpinan. Bisa Bu Anik. Bisa Fauzan Fuadi. Bisa juga pak Musyafak yang pernah jadi ketua DPRD Surabaya," ucapnya saat dihubungi secara terpisah.
Menurut Kacung, tinggal bagaimana kedekatan antara ketiganya dengan DPW dan ketua umum, mengingat ketua dewan merupakan posisi strategis. Diketahui, hasil rekapitulasi tingkat provinsi yang dilakukan KPU Jatim belum final. Hasil resmi akan diumumkan oleh KPU RI paling lambat 20 Maret 2024 mendatang. (*)