Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 dan Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2022 tentang rencana tata ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) perkotaan.
"Provinsi Jawa Timur menyambut baik keberlanjutan kajian FS implementasi MRT di Surabaya dan akan berpartisipasi aktif dalam mendukung penyusunan kajian tersebut," jelasnya.
Surabaya juga menjadi salah satu dari prioritas kajian Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) yang disusun Pemerintah Provinsi Jawa Timur dibantu Bappenas.
Maka, peningkatan moda transportasi publik ini menjadi angin segar bagi mobilisasi antardaerah khususnya di Jawa Timur.
"Ini aglomerasi. Semua bisa tersentuh dengan pembangunan di Surabaya. Karena harus ada perubahan yang bisa meng-connect semua area," ujarnya.
Sementara itu, Country Manager Mott MacDonald Indonesia Hari Kusharwanto mengatakan dalam pengembangan moda transportasi publik di Surabaya perlu memperhatikan banyak hal. Terutama menyoal infrastruktur bangunan.
"Banyak area heritage karena kota Surabaya bersejarah. Kami tak ingin membuat rombakan infrastruktur," ujarnya.
Beberapa moda transportasi masal di Kota Pahlawan juga masih dalam kajian. Ada rencana pengembangan kereta api di Surabaya Metropolitan Area. Rutenya meliputi pembangunan jalur ganda Mojokerto–Sepanjang pada 2021– 2024.
Kemudian ada juga Surabaya Regional Railway Line (SRRL) double track Fase 1A Gubeng–Sidoarjo pada tahun 2025 hingga 2027, serta sistem Autonomous Rail Rapid Transit (ART), serta Mass Rapid Transit (MRT).
Sementara SRRL double track sudah memasuki tahap konstruksi pada 2025 hingga 2027 bekerjasama dengan Pemerintah Jerman.(Wulan Yanuarwati)