All England 2024: Ginting Tak Menyesal Kalah dari Jonatan, Ini Sebabnya

Senin 18-03-2024,02:17 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

Jonatan sendiri, dalam wawancara terpisah mengatakan bahwa hasil All England 2024 adalah hasil kerja keras mereka selama bertahun-tahun. Tepatnya sejak 2017. Ketika keduanya sudah mulai diterjunkan di event senior pada 2014. Padahal usianya masih 16 tahun.

Ya, Jonatan dan Ginting adalah hasil potong generasi di tunggal putra. Setelah era Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kuncoro, Indonesia kesulitan melakukan regenerasi di sektor ini. Tommy Sugiarto dan Simon Santoso belum mencapai level yang diinginkan. Begitu pula Dioniysius Hayom Rumbaka.

Maka itu, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (bersama Ihsan Maulana Mustofa) sudah diterjunkan di level senior. Dipimpin Tommy Sugiarto, mereka menjadi tulang punggung Indonesia di Piala Thomas 2016. Dan berhasil menjadi runner-up.

BACA JUGA:All England 2024: All Indonesian Final! Jonatan vs Ginting Pastikan Gelar Tunggal Putra Setelah 30 Tahun

SEA Games 2017 pun jadi arena show off bintang-bintang baru tersebut. Jonatan Christie merebut emas individual. Juga mempimpin tim beregu putra untuk merebut emas beregu.

Tahun berikutnya, Jonatan dan Ginting berkibar di Asian Games 2018. Jonatan meraih emas, sedangkan Ginting mendapat perunggu. Mereka pun sudah masuk 10 Besar dunia.


ALL ENGLAND 2024: Ginting tak menyesal kalah dari Jonatan di final, 17 Maret 2024. Foto: Jonatan dan Ginting mennjadi tulang punggung Indonesia di Asian Games 2018. -NOC Indonesia-

"Tidak mudah untuk diraih," ungkap Jonatan. "Bertahun-tahun latihan keras. Setiap turnamen gagal, kami pulang lalu latihan lagi. Gagal lagi, lalu latihan lebih keras lagi. Selalu seperti itu, sampai akhirnya Tuhan kasih buahnya hari ini," tutur pemain yang sangat relijius tersebut.

BACA JUGA:All England 2024: Luar Biasa! Ginting ke Final, Pecahkan Kebuntuan 22 Tahun

BACA JUGA:All England 2024: Jonatan Christie ke Semifinal, Selangkah Menuju All Indonesian Final

Hasil final All England tidak menjadi indikasi bahwa Ginting kalah level dibandingkan Jonatan. Ia hanya tampil lebih tenang dan lebih taktis. Tidak terburu-buru. Sedangkan Ginting mengakui penampilannya kurang sabar.

"Hari ini Jonatan bermain sangat baik. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya," puji Ginting.

"Menurut saya, ia sangat siap. Bukan hanya hari ini, tapi dari babak pertama. Saya sudah coba segala cara, tapi ia bisa mengatasinya. Selamat buat Jonatan," pungkas pemain binaan SGS PLN Bandung itu. (*)

Kategori :