Mario Balotelli tak henti-hentinya diserang secara verbal dari pendukung Hellas Verona.
Mario Balotelli mendapat pengalaman tidak menyenangkan usai jadi korban rasisme di laga Serie A Italia 2019-2020 melawan Hellas Verona pada 3 November lalu-instaram-@brescia_calcio
Mario Balotelli melawan tindakan tak terpuju tersebut dengan mengambil bola dan menendangnya ke arah pendukung Hellas Verona.
Setelah melakukan tindakan tersebut, Mario Balotelli berusaha meninggalkan lapangan. Namun, usaha yang dilakukan Mario Balotelli tersebut coba dihentikan rekan-rekannya agar berusaha untuk tetap melanjutkan pertandingan.
BACA JUGA:Udinese vs AC Milan 2-3: Rossoneri Menang Dramatis, Maignan Dapat Tindakan Rasis
Bukannya membela sang pemain, sekelompok Ultras Brescia (pendukung Brescia) mewajarkan tindakan rasisme dari supporter Hellas Verona.
Mereka bahkan menyalahkan Mario Balotelli dengan menyebutnya provokator. Mereka juga meminta sang pemain untuk angkat kaki dari klub jika marah-marah lagi ketika dapat ejekan rasial.
Sungguh sangat disayangkan, mengingat Mario Balotelli bermain dengan hati untuk Bercia. Apalagi ia juga tumbuh besar di sana.
Poster Antirasisme Serie A yang kontroversial
Untuk memerangi maraknya kasus rasisme di Italia, Serie A menyebarkan kampanye ke publik guna memerangi maraknya kasus rasisme yang terjadi.
Namun kampanye tersebut malah mendapatkan kecaman keras dari beberapa kalangan.
Salah satu kecaman tersebut datang dari klub rakasasa Italia, AS Roma yang memberikan tanggapan terhadap kampanye tersebut melalui media sosial X.
"AS Roma sangat terkejut melihat apa yang tampak sebagai kampanye antirasis Serie A, yang menapilkan lukisan monyet-monyet di media sosial hari ini." tulis AS Roma.
Poster antirasisme yang diluncurkan Serie A seolah kian mempertegas tindakan rasisme. Bagaimana tidak, poster yang diluncurkan bergambar tiga wajah monyet.
Inisiatif terbaru Serie A yang meluncurkan kampanye melawan rasisme di Italia memicu kontroversi dengan penggunaan poster yang mereka pilih menampilkan wajah-wajah monyet.-instagram-@seriea
Wajah tiga binatang yang kerap menjadi olokan rasis itu dihiasi dengan corak warna yang berbeda. Namun, pembuat lukisan tersebut, Simone Fugazzotto menilai monyet adalah representasi nyata manusia.
"Monyet jadi pemercik untuk mengajarkan semua orang itu berbeda, tak ada manusia ataupun monyet, kami semua sama. Bila ada, kami semua adalah monyet," ungkap Simone Fugazzotto.