Mudik, Masalahmu hingga Kini

Minggu 07-04-2024,09:12 WIB
Oleh: Yayan Sakti Suryandaru

MUDIK, tiap tahun kita alami. Mudik selalu menyisakan banyak persoalan tiap tahun. 

Misalnya, terjadinya pencopetan (merujuk pada data Polri periode Januari–April 2023, ada 137.419 kasus kejahatan yang terjadi di Indonesia  dengan pencurian biasa mencapai 20.043 kasus). 

Kemudian, kemacetan jalan protokol (Badan Pusat Statistik/BPS mencatat panjang jalan di Pulau Jawa pada 2022 mencapai 104.0053 km, dengan pergerakan kendaraan dalam arus mudik dan balik Lebaran 2023 mencapai 26,3 juta pergerakan). 

BACA JUGA: Dirut Pertamina Pastikan Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Masa Mudik

Lalu, munculnya pendatang baru tiap mudik, kepadatan di rest area (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mencatat tersedia 77 rest area yang tersebar di ruas tol-trans Jawa dengan jumlah pemudik 134 juta orang), dan sejumlah persoalan lainnya. 

Persoalan itu selalu terjadi tiap tahun, tetapi tetap saja kita lalui. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekannya, tetapi selalu berulang kejadiannya. 

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi persoalan tersebut? Apalagi, di abad teknologi di saat ini, mudik lewat video call pun tidak bisa menggantikan mudik tatap muka. Kita harus bertemu dengan sanak saudara, orang tua, kerabat, teman SD sekalipun untuk bertemu secara langsung.

BACA JUGA: Kiat Mudik, Lakukan 4 Hal Ini Agar Badan Bugar dalam Perjalanan! 

Ucapan selamat Idulfitri dan foto tidak mampu menggantikan kehadiran kita di tanah kelahiran. 

Ada nilai rasa ingin memberitahukan, membanggakan diri, pamer, atau unjuk diri pada kerabat yang lain. Mereka ingin tunjukkan dirinya telah berhasil di tanah rantau. 

Bahkan, ingin menunjukkan dirinya telah berhasil menaklukkan daerah tujuan yang baru.

Entah jadi apa, tidak mereka sebutkan secara detail artinya. Secara garis besar, mereka hanya menggambarkan jenis pekerjaan yang dilakoninya. 

BACA JUGA: Arus Mudik Lebaran 2024: 551.876 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek, Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu

Cerita pahit selama perjalanan tidak akan diceritakan kepada teman-teman dan sanak kerabatnya. Bagi mereka, persoalan itu sudah dimaklumi siapa pun di tanah kelahirannya. 

Padahal, hingga kini persoalan itu belum tuntas diselesaikan.

Kategori :