HARIAN DISWAY - Bermandikan air laut dan lumpur tidak menjadi halangan bagi kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 63 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menjalankan program kerja lingkungan di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Kelompok beranggotakan 26 mahasiswa tersebut telah berhasil menanam kurang lebih sebanyak 750 bibit mangrove pada Selasa, 9 Juli 2024. Dalam melaksanakannya, mereka menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Bertajuk Mangrove for Our Future, aksi dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Meskipun telah memilih tanggal dan jam yang tepat yakni dengan kondisi laut sedang surut dan ombak belum datang, medan yang mereka hadapi tetaplah berbahaya bagi pemula.
Karena itu kepada mereka, angggota DHL Wiwik Karsono mengimbau untuk berhati-hati dalam melaksanakannya. Dia juga memberikan demonstrasi penanaman mangrove yang benar pada para mahasiswa sebelum akhirnya berlabuh dengan 3 perahu.
Mahasiswa KKN 63 UINSA yang bergotong-royong menancapkan bambu dan bibit mangrove dalam aksi bertajuk Mangrove for Our Future. -Ayda Zaqiyatunnisa-
Rela basah-basahan serta berpijakan lumpur, jiwa muda yang membara membuat para mahasiswa tak segan-segan untuk turun langsung dalam usaha menghidupkan kembali hutan mangrove yang sebelumnya telah lebur dimakan banjir.
Mereka tampak kompak dan saling membantu. Sebagian mahasiswa bertugas menancapkan sebilah bambu sebagai penegak. Sedangkan yang lain mengikat bibit mangrove pada penegak tersebut.
BACA JUGA: Berkisah Pengalaman Ngeri Mahasiswa KKN, Ronggeng Kematian Siap Meneror Penonton Mulai 28 Maret 2024
Diselingi gelak tawa, sesekali mahasiswa dari berbagai prodi itu terjerembap karena lumpur yang terlalu lembut untuk dipijak. Tak sedikit pula dari mereka yang berbuat jahil dengan saling menyipratkan air laut dan mencolek pipi rekannya dengan lumpur.
Proses penanaman kurang lebih 750 bibit mangrove yang dimulai pukul 07.00 oleh 26 mahasiswa peserta KKN 63 UINSA. -Ayda Zaqiyatunnisa-
Salah seorang mahasiswa bahkan mengajak berduel kecepatan menancapkan bilahan bambu dengan anggota KTH. Hal tersebut lantas membuat pihak KKN dan kolaborator jadi lebih akrab dan saling bertukar canda.
Kegiatan akhirnya rampung pada sekitar pukul 09.00 WIB. "Semoga hasil tanam teman-teman ini bisa memberikan manfaat sebagai bentuk sedekah oksigen karena acara yang diselenggarakan teman-teman ini sukses besar!," pungkas Wiwik. (*)
*) Mahasiswa UINSA