Ulurkan Tangan Rajut Kebersamaan: Kegiatan KKN Sosialisasi dan Santunan Mahasiswa Fakultas Hukum, UPN Veteran Jawa Timur

Ulurkan Tangan Rajut Kebersamaan: Kegiatan KKN Sosialisasi dan Santunan Mahasiswa Fakultas Hukum, UPN Veteran Jawa Timur

JOGI Samuel Cristhoper Pakpahan, Rica Alivianti Rahayu, Era Titis Cahya Rani, serta Roro Kunthi Prawidyasiwi memberikan santunan di Panti Asuhan Tahfidzul Qur'an Magetan. -istimewa-

KAMIS, 11 Juli 2024, kelompok mahasiswa Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Non Kuliah Kerja Nyata Tematik (MBKM Non KKNT) yang terdiri atas empat mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur mengadakan kegiatan sosialisasi dan pemberian santunan di Panti Asuhan Tahfidzul Qur’an Magetan. 

Mereka adalah Jogi Samuel Cristhoper Pakpahan, Rica Alivianti Rahayu, Era Titis Cahya Rani, serta Roro Kunthi Prawidyasiwi. 

Kegiatan itu digagas sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. 

BACA JUGA: Berkisah Pengalaman Ngeri Mahasiswa KKN, Ronggeng Kematian Siap Meneror Penonton Mulai 28 Maret 2024

BACA JUGA: Mahasiswa Untag Surabaya KKN Sukses Beri Pelatihan Daya Ingat kepada Anak-Anak Melalui Metode Mnemonik

Jogi Samuel selaku ketua kelompok dalam rilisnya di Harian Disway, Kamis, 11 Juli 2024, mengatakan, ”Kami sengaja menentukan lokasi pengabdian di Panti Asuhan Tahfidzul Qur’an yang beralamat di Jalan Dusun Gandon, Balegondo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, karena yayasan panti asuhan tersebut masih dalam tahapan perintisan untuk pengembangan. Tentu saja masih diperlukan banyak bahan pokok dan barang habis pakai sebagai pemenuhan kebutuhan dalam peningkatan kualitas hidup untuk adik-adik di sana.” 


BERAS, minyak goreng, sabun, dan kebutuhan sehari-hari habis pakai diserahkan mahasiswa MBKM Non KKNT UPN -istimewa-

Sebelum proses pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pemberian santunan, mahasiswa MBKM Non KKNT terlebih dahulu melakukan survei ke Panti Asuhan Tahfidzul Qur’an terkait kebutuhan apa saja yang belum cukup terpenuhi serta kendala masing-masing  anak-anak yatim, piatu, dan duafa yang tinggal di yayasan tersebut. 

BACA JUGA: Mahasiswa Enam Negara Ikut KKN UK Petra di Mojokerto

BACA JUGA: KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Angkat Pemasaran Digital di Desa Payungrejo

Hal itu dilakukan agar bantuan dari kelompok mahasiswa dapat terukur dan tepat sesuai kepuasan sasaran. 

Pengelola sekaligus pendiri Panti Asuhan Tahfidzul Qur’an Bapak Wadji menuturkan, ”Panti Asuhan Tahfidzul Qur’an lebih membutuhkan perlengkapan mandi dan kebutuhan kebersihan lainnya yang selalu digunakan setiap hari. Selain itu, untuk bahan pokok diserahkan sesuai keberkenanan Mas dan Mbaknya saja.” 

Berdasar pernyataan beliau tersebut, mahasiswa MBKM Non KKNT memberikan santunan berupa bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, gula, mi, dan telur yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama. 

BACA JUGA: Mahasiswa Untag KKN Mengenalkan Branding Produk kepada Komunitas Tani Wanita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: