Raslan: ”Kini CV Gina tidak punya mobil sendiri akibat problem ekonomi. Jadinya, kakak saya menyetir sendiri menjemput para penumpang, menggunakan mobil sewa.”
Di hari-hari menjelang kecelakaan itu, Ukar menyewa dua mobil. Satu Elf dan satu lagi Gran Max yang ia sopiri. Mobil Elf disopiri karyawan CV Gina. Lancar. Tidak kecelakaan.
Ruslan: ”Kakak saya sedang berusaha keras untuk mengembalikan kondisi perusahaan travel, supaya bisa jaya seperti dulu lagi. Makanya, ia sopiri sendiri mobil sewaan itu. Kernetnya anak kakak saya, Sandi, yang jatuhnya ia keponakan saya.”
Dalam upaya keras Ukar untuk mengembalikan kejayaan perusahaannya, ia rela mondar-mandir begitu rupa. Sampai terjadi kecelakaan maut itu.
Betapa pun salahnya Ukar, ia sedang berjuang dalam kebaikan. Kebaikan untuk diri dan keluarganya. Tapi, tidak baik bagi diri dan keluarga para penumpang yang tewas. Ukar mengkhianati kepercayaan penumpang kepada sopir. (*)