Airlangga Hartarto Sebut Ekonomi Indonesia Masih Aman Meski Ada Krisis Timur Tengah

Selasa 16-04-2024,23:22 WIB
Reporter : Mahisa Gesty
Editor : Tomy Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa kondisi ekonomi Indonesia cenderung meningkat ditengah ketidakpastian global akibat konflik Iran-Israel.

“Perekonomian Indonesia tumbuh solid 5% dengan inflasi dalam rentang 2,5 plus minus 1%,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di kantor presiden pada Selasa, 16 April 2024.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih surplus dengan cadangan devisa mencapai USD 136 miliar.

BACA JUGA:Peningkatan Konsumsi dan Pergerakan Masyarakat jadi Indikator Utama Pendongkrak Ekonomi Lebaran Tahun Ini

Menurutnya, Indonesia masih tergolong dalam situasi aman jika dibandingkan dengan negara di peer countries lainnya.

Meskipun demikian, alumnus Universitas Gadjah Mada itu menyebut Indonesia masih perlu melakukan mitigasi secara fundamental dengan mengalihkan aset ke arah safe heaven. Terlebih, Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak di dunia.

“Ekonomi Laut Merah dan Selat Hormuz itu menjadi penting karena terdapat 27 ribu kapal yang melintas di Laut Merah dan 33 ribu kapal di Selat Hormuz,” jelas Airlangga.

BACA JUGA:Proyeksi Terbaru, Perputaran Ekonomi Saat Lebaran Capai Rp 276,11 Triliun

BACA JUGA:KPK Perpanjang Penahanan Dua Tersangka Kasus Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai BPPD Sidoarjo

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan beberapa kebijakan yang antara lain kebauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, serta memonitor kenaikan harga logistik dan minyak.

“Pemerintah terus melihat reform struktural, menjaga ekspektasi investor, serta memperkuat daya saing sebagai bentuk penjagaan terhadap ketidakpastian yang ada,” tegasnya.


Salah satu serangan Iran ke Israel--X

Ia berharap kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi Indonesia ditengah ketidakpastian global akibat konflik di kawasan Timur Tengah, termasuk dalam kegiatan ekspor-impor. (*)

Kategori :