Peningkatan Konsumsi dan Pergerakan Masyarakat jadi Indikator Utama Pendongkrak Ekonomi Lebaran Tahun Ini
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati dalam The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Manhattan Hotel, Jakarta pada Senin, 1 April 2024.--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
HARIAN DISWAY - Pertumbuhan ekonomi Indonesia dilaporkan telah mencapai angka lima persen pada periode Lebaran tahun ini. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pertumbuhan tersebut terjadi karena adanya dua indikator utama.
“Ini ditandai dengan dua indikator utama yakni peningkatan konsumsi dan peningkatan pergerakan masyarakat,” jelas Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati dalam The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Manhattan Hotel, Jakarta pada Senin, 1 April 2024.
BACA JUGA: Proyeksi Terbaru, Perputaran Ekonomi Saat Lebaran Capai Rp 276,11 Triliun
Lebih rinci, Dessy menerangkan bahwa peningkatan konsumsi masyarakat banyak dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan uang tunai yang meningkat hingga 4,65 persen dari realisasinya di tahun 2023.
Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan pendanaan seperti bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT), hingga pemberian tunjangan hari raya (THR) sebesar 100 persen bagi ASN.
Dilain sisi, peningkatan pergerakan masyarakat sendiri dipicu oleh banyaknya cuti bersama dibandingkan dengan tahun 2023. Terlebih, pada tahun ini Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kebijakan perizinan baru untuk cuti Lebaran.
BACA JUGA: BI Proyeksikan Ekonomi Jatim Tumbuh 5,5 Persen
Oleh karena itu, Dessy juga mengimbau masyarakat yang melakukan mobilisasi mudik Lebaran untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang melanda Indonesia. “Karenanya, mohon untuk diwaspadai,” ujar Dessy. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: siaran pers kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif