Hal itu ditengarai akibat embusan kabar bahwa pelaku pasar Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) berniat mengakuisisi 15 persen saham PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) dengan valuasi sekitar USD 1,1 miliar. Atau setara Rp 17.88 triliun.
Besaran nilai akuisisi tersebut berpotensi diambil dari BBRI dengan nilai yang sama. Aksi pengambilalihan saham bank syariah terbesar di tanah air itu, adalah bentuk akselerasi bisnis ADIB di kawasan Asia Tenggara.
Tetapi, ADIB maupun BBRI belum mau buka suara terkait kabar tersebut.
BACA JUGA:Indah Kurnia Ajak Bonek jadi Investor Saham
BACA JUGA:Saham Starbucks dan McDonalds Anjlok: Imbas Pemboikotan Produk AS-Israel
Ada juga PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang ditutup positif hari ini di kisaran 1,56 persen di angka Rp 3.250 per lembar saham.
Berbeda halnya dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Walau masuk menjadi saham teraktif versi IHSG, tapi BBCA hari ini ditutup melemah 0,52 persen di angka Rp 9.475 per lembar saham.
Di sisi lain, harga nikel dunia mengalami lonjakan hingga 1,5 persen. Hal itu terpengaruh oleh larangan AS dan Inggris pada Jumat, 12 April 2024 lalu pasokan baru logam industri penting seperti nikel, tembaga, dan aluminium dari Rusia.
Larangan ini ditengarai bakal mendorong harga komoditas logam tersebut. Mengingat Rusia merupakan salah satu produsen nikel dunia terbesar dengan sumbangsih sekitar 11 persen dari total permintaan.
Sentimen tersebut langsung mendongkrak kinerja saham-saham logam industri pada sesi awal perdagangan hari ini seperti PT Merdeka Battery Materials (MBMA) (+3.7 persen), PT Vale Indonesia (INCO) (+2.8 persen), hingga PT Aneka Tambang (ANTM) (+1.1 persen).
Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata (EXCL) mencatatkan peningkatan penggunaan data selama libur Ramadan dan Idulfitri 1445 H pada 4 April hingga 14 April 2024.
Traffic layanan data EXCL meningkat 16 persen dibandingkan hari menjelang Ramadan. Penggunaan data didominasi oleh streaming yang mencapai 59 persen. Disusul web browsing 18 persen dan sosial media 15 persen.
Lonjakan traffic tidak lepas dari antusiasme masyarakat untuk mudik berlibur merayakan Idulfitri. Pada awal perdagangan Kamis 18 April lalu, saham EXCL bergerak melonjak di angka 3.3 persen ke Rp 2.190 per lembar saham. (*)