BACA JUGA: Prediksi Line Up Indonesia U-23 vs Turkmenistan U-23
Laga Indonesia versus Qatar yang berlangsung selama 101 menit dipimpin Nasrullo Kabirov sebagai wasit. Pertandingan itu terbukti menjadi salah satu yang dinilai kontroversi walaupun dilaksanakan dengan bantuan VAR.
Banyak keputusan wasit yang dinilai tidak adil dan sangat menguntungkan pihak tuan rumah Qatar.
Beberapa di antaranya adalah hadiah tendangan penalti yang menjadi gol pertama bagi Qatar, dilanjutkan dengan pemberian kartu merah kepada Ivan Jenner pada menit ke-46 babak kedua tanpa alasan yang jelas.
Kemudian, kartu merah kedua diberikan kepada Ramadhan Sananta. Itu memaksa Indonesia bermain dengan 9 pemain saja.
Selain itu, STY mendapatkan kartu kuning karena melakukan protes keras terhadap keputusan Nasrullo. Sebaliknya, ketika Indonesia mendapatkan tackling keras dari pemain Qatar, wasit yang semula sudah mengeluarkan kartu merah memasukkannya kembali dan menggantinya dengan kartu kuning.
FIFA SEBAGAI PENJAGA INTEGRITAS DAN SPORTIVITAS
STY menilai, pertandingan pertama timnas Indonesia melawan tuan rumah pada Senin malam bukanlah pertandingan sepak bola, melainkan pertunjukan komedi. Tuan rumah diberi banyak keuntungan oleh wasit.
Pernyataan STY tersebut didukung ratusan ribu suporter Indonesia yang langsung membanjiri kolom komentar akun Instagram resmi AFC.
Netizen +62 juga beramai-ramai melaporkan dan memblokir akun Instagram resmi Federasi Sepak Bola Qatar dan akun pribadi sang wasit. Hal senada dilakukan Federasi Sepak Bola Indonesia, yakni PSSI, yang diketuai Erick Thohir.
Melalui akun Instagram pribadinya, Erick Thohir mengatakan telah melayangkan protes kepada FIFA terkait keputusan kontroversial dari Nasrullo Kabirov sebagai pengadil.
Peran FIFA sebagai penjaga integritas sepak bola menjadi makin penting dalam momen kontroversial seperti yang terjadi di laga AFC U-23 antara Indonesia dan Qatar. Harapan kita tertuju pada FIFA untuk mengambil langkah-langkah yang tegas dalam menjaga keadilan dan sportivitas di setiap pertandingan.
Sportivitas di lapangan bukan sekadar tentang pertandingan, melainkan juga tentang kepercayaan masyarakat terhadap integritas olahraga.
Dengan demikian, FIFA memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa nilai-nilai esensial seperti fair play, keadilan, dan integritas tetap menjadi prioritas utama dalam sepak bola internasional.
Hanya dengan begitu, kita dapat meyakini bahwa masa depan sepak bola yang kita cintai akan tetap bersinar terang bagi semua penikmatnya. (*)