Laga Kontroversial Qatar U-23 vs Indonesia U-23: Ujian Sportivitas dalam Sepak Bola

Minggu 21-04-2024,21:50 WIB
Oleh: Rizky Sugianto Putri

SEPAK BOLA adalah salah satu olahraga favorit masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, sejak kecil setiap anak yang ada di pelosok desa maupun kota, baik laki-laki maupun perempuan, pasti pernah bermain bola. 

Mulai klub dari liga lokal hingga level tim nasional, dukungan suporter Indonesia dikenal sangat militan. Belum lagi antusiasme dan kreativitas yang luar biasa dari para suporter ketika mendukung tim kesayangannya berlaga di berbagai kelompok umur dalam ajang internasional.

BACA JUGA: Penyelamatan Ernando Ari dan Gol Penentu Komang Teguh Antar Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia U-23, Skor 1-0!

BANGKITNYA MACAN ASIA

Sekian lama sepak terjang Indonesia di dunia sepak bola. Torehan sejarah terbesar dilakukan pelatih timnas Indonesia Shin-Tae Yong atau lebih akrab disapa dengan STY dalam empat tahun terakhir. Timnas Indonesia menunjukkan kembali kekuatannya sebagai ”Macan Asia”. 

Dimulai dari lolosnya tiga kelompok umur timnas (U-20, U-23, dan senior) ke Piala Asia (AFC) 2023 dan 2024. Lalu, penampilan yang apik di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 dan dinobatkannya Indonesia sebagai negara dengan kenaikan peringkat tertinggi (the biggest climber) oleh FIFA (FIFA, 2024). 

Hal tersebut dapat dilihat dari peringkat Indonesia yang naik tajam sejak 2020, yakni awalnya berada di urutan ke-173 menjadi ke-134 per 4 April 2024.

BACA JUGA: Dramatis! Timnas Indonesia U-23 Gebuk Australia, 1-0 untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia menjadi kuda hitam di setiap ajang internasional yang diikuti dan tidak henti-hentinya memberikan kejutan dalam setiap penampilannya. 

Misalnya, penampilan di kualifikasi AFC 2023. Kala itu Indonesia mampu membungkam Nepal dengan skor telak 7-0, Taiwan dengan agregat 5-1, dan Kuwait dengan skor 2-1. 

BACA JUGA: Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Adalah Tanda Sejarah untuk Sepak Bola Indonesia

VAR DAN OBJEKTIVITAS PENGADIL LAPANGAN

Namun, sederet prestasi membanggakan dari timnas Garuda seakan ternodai oleh sportivitas yang tidak terlihat dari laga kedua grup A Piala AFC U-23 pada Senin malam (15 April 2024). 

Pertandingan yang difasilitasi dengan teknologi video assistant referee (VAR), sebagai upaya untuk meningkatkan keadilan dalam pertandingan sepak bola, terbukti tidak efektif. 

Implementasi VAR tidak selalu berjalan mulus dan sering kali menuai kontroversi. Banyak pengamat berpendapat bahwa penggunaan VAR belum sepenuhnya menghilangkan subjektivitas dalam penilaian wasit, bahkan dapat memperpanjang durasi pertandingan tanpa hasil yang memuaskan (Errekagorri et al., 2020). 

Kategori :