Filosofi Lagom, Gaya Hidup Seimbang ala Swedia untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

HARIAN DISWAY - Implikasi dari dunia modern adalah kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan tekanan. 

Bahkan tekanan itu tidak hanya terjadi dalam lingkungan sekitar. Tetapi juga dalam aspek digital. Seseorang akan terus terdorong untuk mengikuti tren.

Untungnya, masyarakat mulai sadar dan tergugah untuk menerapkan kehidupan yang seimbang. 

BACA JUGA: Wonyoungism, Gaya Hidup Sehat dan Percaya Diri ala Jang Wonyoung IVE

Salah satunya adalah penerapan filosofi Lagom di Swedia. Anda sudah tahu, Swedia merupakan negara kecil yang dikenal dengan kehidupan yang ramah lingkungan. Pun, memiliki kualitas hidup yang baik. Termasuk dalam layanan pendidikan atau kesehatan. 

Dikutip dari U.S. News & World Report, Swedia masuk peringkat kedua sebagai negara yang memiliki kualitas hidup terbaik.

Sedangkan menurut CIA World Factbook, harapan hidup penduduk Swedia termasuk salah satu yang terpanjang. Dengan usia rata-rata 82,8 tahun. 

BACA JUGA:Waspada, ini 5 Penyakit Yang Banyak Diderita Gen Z Akibat Gaya Hidup Buruk

Mengenal Lagom

Lagom merupakan gaya hidup yang menekankan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan --freepik.com

Lagom merupakan salah satu filosofi dan lifestyle yang digunakan dan menjadi kebiasaan oleh masyarakat Swedia.

Dikutip dari Studyinsweden.se, Lagom yang dilafalkan “Lah-gom” didefinisikan sebagai jumlah yang tepat atau tidak terlalu banyak. Tapi juga tidak terlalu sedikit. 

Dilansir Visit Sweden, Filosofi itu berasal dari bentuk lama “lag” yang berarti hukum atau hukum akal sehat. Tetapi asal mulanya masih diperdebatkan.

BACA JUGA:Mindful Consumption & Minimalisme: Tren Gaya Hidup yang Bikin Hidup Lebih Ringkas dan Bahagia

Jika ditelusuri asal-usulnya, Lagom konon berasal dari tradisi Viking ‘Laget om.” Yakni ungkapan yang digunakan seseorang agar meminum mead horn secukupnya. Supaya semua orang mendapatkan bagiannya. 

Sumber: diolah dari berbagai sumber